Minggu, 10 Februari 2008

Sejarah Peradaban Islam

( Oleh : Lukman Hakim )

Sejarah peradaban Islam banyak dipengaruhi oleh :
Pengaruh kebudayaan Arab, yaitu : Timur Tengah, Andalusia dan Afrika Utara.
Pengaruh kebudayaan Arab Persia, yaitu : Iran, Iraq dan Asia Tengah.
Pengaruh kebudayaan Turki, yaitu : Uzbekistan, Tajikistan.
Pengaruh kebudayaan India Islam , yaitu : Bangladesh, Pakistan dan Asia Tenggara.

2 kekuatan Arab sebelum Islam adalah :


  • Bani Umayyah : Banyak menguasai jabatan politik dan ekonomi.
  • Bani Hasyim dan Bani Abu Thalib : Manguasai fungsi keagamaan.

Sebab orang Makkah menolak ajaran Nabi saw :
- Tidak bisa membedakan kenabian dan kepemimpinan.
- Mengikuti ajaran nenek moyang mereka.
- Takut menyaksikan hari pembalasan (eskatologi).
- Para pembuat patung khawatir kehilangan nafkah.
- Nabi saw mengajarkan persamaan.

KONSEP KHOLIFAH
Abu Bakar dijuluki Kholifatu Rosulillah : Pengganti Nabi Muhammad saw yang kapasitasnya bukan sebagai Nabi tapi pemimpin umat. Umar bin Khattab dijuluki Kholifatu Kholifati Rosulillah : Kholifahnya Kholifatu Rosulillah. Pada masa bani Umayyah Muawiyah bin Abu Sufyan menamakan diri Kholifatulloh : Penguasa yang diangkat oleh Alloh. Dalam berpolitik bani Umayyah menganut Jabariyah : Selalu mencari kebenaran apa yang dilakukan adalah atas perintah/kehendak Tuhan. Sementara kaum oposan yang dipelopri oleh Khawarij dan Syi'ah menganut Qodariyah : sebagai perlawanan terhadap bani Umayyah umat harus merubah sendiri nasibnya.Perbedaan besar antara Khulafaur Rosyidin dengan bani Umayyah adalah : cara pengangkatan kholifah yaitu bani Umayyah monarki mengikuti Persia dan Byzantium sedangkan Khulafaur Rosdyidin demokrasi (kepemimpinan diserahkan dan dipilih oleh umat)Khailfah-khalifah besar bani Umayyah adalah :

  1. Muawiyah bin Abu Sufyan (661-680 M.) Wilayah kekuasaan : Khurasan - sungai Oxus, Afghanistan - Kabul dan Konstatinopel. Jasa-jasanya : a. Mendirikan dinas pos ditempat-tempat tertentu. b. Mencetak mata uang dan menertibkan angkatan bersenjata. c. Hakim menjadi profesi tersdendiri.
  2. Abdul Malik bin Marwan (685-705 M.) Wilayah kekuasaan : sebelah timur menyeberang sungai Oxus - Bukhara, Samarkand, Khawarizm, Balkh dan India. Jasa-jasanya : At-Ta'rib (Pengaraban) yaitu : Bahasa Arab tidak hanya sebagai bahasa komunikasi tapi juga bahasa administrasi pemerintah.
  3. Al-Walid bin Abdul Malik (705-715 M.). Wilayak kekuasaan : sebelah barat Afrika Utara - benua Eropa seperti : Maroko, Spanyol. Kordova, Seville dan Toledo. Jasa-jasanya : Lebih menekankan pada bangunan fisik seperti panti orang cacat, jalan raya, pabrik-pabrik, gedung pemerintahan dan masjid-masjid megah. Pada masa ini Islam mendapatkan ketentraman., kemakmuran, ketertiban dan kebahagiaan serta memperoleh kemenangan dengan mudah karena mendapat dukungan masyarakat setempat yang sudah lama menderita akibat kekejaman penguasa.
  4. Umar bin Abdul Aziz (717-720 M.). Jasa-jasanya : Mengadakan ekspansi ke Prancis , dapat menjalin hubungan baik dengan golongan oposisi contoh : Syi'ah dengan cara memberikan kebebasan beragama sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan, pajak diperingan dan kedududukan mawali disejajarkan dengan muslim Arab.

Faktor kehancuran bani Umayyah :

  • Pergantian Kholifah dari demokratis ke monarki sehingga terjadi persaingan tidak sehat di kalangan anggota istana.
  • Latar belakang terbentuknya bani Umayyah tidak lepas dari konflik politik sehingga penumpasan terhadap gerakan oposisi banyak menyedot perhatian dan kekuatan pemerintah.
  • Makin meruncingnya pertentangan etnis antara Arab Utara dan Arab Selatan.
  • Sikap hidup mewah di kalangan istana.
  • Munculnya gerakan baru dari keturunan bani Abbas bin Abdul Muthalib yang didukung bani Hasyim, Syi'ah dan kaum Mawali.

BANI ABBASIYAH
Pendiri : Abdullah As-Saffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Al-Abbas. Pada masa Abu Ja'far Al-Mansur pengertian kholifah menjadi Innama Ana Sulthonulloh Fil Ardhi (Sesungguhnya saya adalah kekuasaan tuhan di bumi-Nya), yang berarti kholifah merupakan mandat dari Alloh bukan dari manusia dan bukan sekedar pelanjut Nabi, serta suka pakai gelar tahta. Puncak kejayaan pada masa kholifah Harun Ar-Rasyid (786-809 M.) dan Al-Ma'mun (813-833 M.) yaitu : Kesejahteraan sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, kebudayaan dan kesusasteraan berada pada masa keemasannya. Al-Ma'mun mengadakan penerjemahan buku-buku asing, banyak mendirikan sekolah dan karya terbesarnya adalah Baet Al-Hikmah dan menjadikan Baghdad pusat kebudayaan dan ilmu pengetahua.

Perbedaaan bani Abbasiyah dan bani Umayyah adalah :

  1. Bani Abbas lebih menekankan pada pembinaan peradaban dan kebudayaan Islam dari pada perluasan wilayah.
  2. Baghdad sebagai ibu kota bani Abbas menjadi jauh dari pengaruh Arab.
    Kepala departemen dipegang oleh wazir.
  3. Terbentuknya tentara yang profesional.

Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan pada masa ini dipengaruhi oleh :
Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dengan bangsa lain yang sudah mengalami perkembangan ilmu pengetahuan.
Adanya gerakan penerjemahan sehingga berpengaruh dalam perkembangan ilmu pengetahuan, filsafat, kimia, sejarah dan lahirnya pemikir-pemikir Islam seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusydi, Al-Rozi dan lain-lain serta munculnya imam-imam Madzhab.

MASA DISINTEGRASI (1000-1250)
Sebab-sebab :
Persaingan antara golongan Arab yang mendukung Al-Amin dan golongan Persia yang mendukung Al-Ma'mun.
Konflik yang terjadi antara Arab Utara dengan Arab Selatan, kemudian Arab dengan Persia dan Arab serta Persia melawan Turki.

Alasan dinasti memisahkan diri dari Baghdad :
Khailfah bani Abbas tidak cukup kuat untuk membuat para gubernur tunduk pada Baghdad.
Penguasa bani Abbas lebih menitikberartkan pada pembinaan peradaban dan kebudayaan dari pada politik dan ekspansi.

Cara yang ditempuh pemberontak :
Seorang pemimpin lokal memimpin suatu pemberontakan dan memperoleh kemerdekaan penuh. Contoh : Daulah Umayyah di Spanyol.
Kedudukan gubernur yang semakin kuat menyebabkan mereka berani menentang kebijakan Baghdad.

Penyebab kemunduran bani Abbas pada periode pertama :

  1. Sulitnya komunikasi antara pusat dan daerah karena luasnya wilayah dan tingkat kepercayaan terhadap pemerintah rendah.
  2. Ketergantungan kholifah terhadap militer sangat tinggi.
    Kondisi keuangan tidak mampu untuk membayar tentara bayaran.
  3. Pada masa bani Abbas tidak ada usaha untuk merebut jabatan kholifah tapi yang ada hanya usaha untuk merebut kekuasaan karena kholifah dianggap jabatan sakral.
  4. Setelah Turki merebut keuasaan tersebut, kholifah bagaikan boneka yang dapat dipilih dan dijatuhkan sesuai dengan keinginan politik mereka. Dan setelah itu bani Abbas dikuasai oleh bani Buwaih yang tidak bertahan lama dikarenakan semakin banyaknya dinasti kecil yang memisahkan diri dari Baghdad dan serangan-serangan ke dunia Islam.

PERANG SALIB

  1. Periode Pertama. Eropa menang menguasai Nicea, Baetul Maqdis, Tripoli dan mendirikan kerajaan di wilayah-wilyah tersebut. Pimpinan : Raymond, Godfrey dan Bahemand.
  2. Periode Kedua. Shalahudin Al-Ayyubi berhasil merebut Yerusalem dan mendirikan dinasti Ayyubiyah. Pimpinan Kristen : Philip Augustus (Prancis), Richard The Lion Heart (Inggris) dan Frederick Barbarosa (Jerman). Pada periode ini terjadi perjanjian Sulh Al-Ramlah yaitu : Orang Kristen yang berziarah ke Baitul Maqdis tidak akan diganggu.
  3. Periode Ketiga. Malik Al-Kamil membuat perjanjian dengan Frederick yaitu : Malik Al-Kamil melepas Palestina sedang Frederick melepas Dimyat, menjamin keamanan non Muslim di Palestina dan tidak mengirim bantuan pada Kristen di Syria.

Sebab kemunduran bani Abbas pada akhir pemerintahan :

  • Persaingan antar bangsa dengan timbulnya Chaovanisme/Syu'ubiyyah (kebangsaan).
  • Kemerosotan ekonomi dikarenakan pajak berkurang dan wilayahnya semakin sempit.
  • Konfilk keagamaan antara Asy'ariyah dan Syi'ah.
  • Ancaman dari luar yaitu perang salib dan penyerbuan tentara Mongol.

ISLAM DI ANDALUSIA/SPANYOL (Awal abad VII, 7,5 abad)
Penakluk Spanyol : Tharif bin Malik, Thariq bin Ziyad dan Musa bin Nushair.Faktor kemengan Islam :
Eksternal : Keadaan sosial, ekonomi dan politik di Spanyol parah dan Islam memberikan kebebasan beragama disambut gembira orang Yahudi yug sebelumnya tertindas.
Internal : Persatuan, kekompakan, keberanian dan kepercayaan diri serta tabah dalam menghadapi persoalan menambah kekuatan Islam dan toleransi yang diberikan penguasa Islam. Contoh : tidak ada inquisition.

Perkembangan Islam di Spanyol :

  1. Periode pertama (711-755 M.). Stabilitas politik belum kuat, teradpat konflik internal dan berperang menghadapi musuh dari luar sehingga periode ini belum ada pembangunan peradaban dan kebudayaan. Berakhir dengan datangnya Abdurrahman Ad-Dakhil.
  2. Periode kedua (755-912 M.). Islam mencapai kemajuan dalam bidang politik dan peradaban. Contoh : didirikannya masjid di Cordova, sekolah-sekolah pembaharuan militer, pembinaan hukum Islam dan kebebasan agama.Kemudian konflik internal mulai muncul.
  3. Periode ketiga (912-1013 M.). Berlangsung dari Abdurrahman III bergelar An-Nasir sampai raja-raja kelompok (mulukut thowaif). Islam mencapai puncak kejayaan dan kemajuan menyaingi kejayaan bani Abbasiyah di Baghdad seperti didirikannya universitas Cordova, perpustakaan dengan koleksi ratusan ribu, pembangunan kota berlangsung cepat sehingga masyarakat mendapat kesejahteraan dan kemakmuran. Akhir periode ini Islam mulai mengalami kemunduran karena konflik politik.
  4. Periode keempat (1013-1086 M.). Spanyol sudah terpecah belah di bawah pimpinan mulukut thowaif dan kehidupan politik tidak stabil tapi kehidupan intelektual terus berkembang
  5. Periode kelima (1086-1248 M.). Spanyol didominasi kekuatan dinasti Murabithun dan dinasti Muwahidun berasal dari Afrika Utara dengan merebut Cordova, Granada dan Armenia. Tapi tidak bertahan lama dan akhirmnya seluruh Spanyol kecuali Granada lepas dari kekuasaan Islam.
  6. Periode keenam (1248-1492 M.). Berakhirnya kekuasan Islam di Spanyol yang hanya berpusat di Granada akibat konflik politik dan perebutan kekuasaan yang melibatkan penguasa Kristen yaitu : Ferdinand dan Isabella. Kemajuan Peradaban Islam di SpanyolIntelektual yaitu : Filsafat, Science, Fiqih, Bahasa dan sastra.Kemegahan bangunan fisik. Contoh : Pembangunan istana, masjid Cordova, taman-taman dan lain-lain.

Faktor Pendukung kemajuan peradaban Islam :
Toleransi beragama di tegakkan oleh para pengusa terhadap penganut Kristen dan Yahudi.
Meskipun ada persaingan antara Abbasiyah di Baghdad dan Umayyah di Spanyol, hubungan budaya dari Timur dan Barat tidak selalu berupa peperangan.
Perpecahan politik tidak menyebabkan mundurnya peradaban.

Faktor kemunduran dan kehancuran :
- Konflik Islam dengan Kristen
- Tidak ada ideologi pemersatu
- Kesulitan ekonomi
- Tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan.
- Keterpencilan Islam di Spanyol karena berjuang sendirian.

Pengaruh peradaban Islam Spanyol yaitu : Spanyol mengalami kemajuan dalam bidang pemikiran, science dan pembangunan fisik jauh meninggalkan negara-negara Eropa lainnya. Pengaruh pemikir-pemikir Muslim seperti Ibnu Rusydi melahirkan gerakan Averoeisme yang menuntut kebebasan berfikir sehingga membangkitkan kembali Rennaisance dan menyebabkan berkembangnya pemikiran filsafat Yunani di Eropa.

MASA KEMUNDURAN (1250 - 1500 M)
Diawali dengan jatuhnya Baghdad ke tangan bangsa Mongol pimpinan Hulagu Khan dengan menghancurkan perdaban dan kebudayaan serta khasanah ilmu pengetahuan di Baghdad. Setelah itu Hulagu Khan memantapkan kekuasaanya di Baghdad selama 2 tahun sebelum melanjutkan gerakan ke Syria dan Mesir. Baghdad dan darah-daerah yang ditaklukan Hulagu Khan diperintah dinasti Ilkhan. Hanya pada masa Mahmud Ghozan (1295-1304 M) yang memperhatikan peradaban dan kebudayaan seperti membangun perguruan tinggi Madzhab Syafi'i dan Hanafi, Observatorium dan gedung-gedung umum lainnya.

Setelah Islam berusaha bangkit dari kehancuran serangan Mongol, serangan datang lagi dari keturunan Mongol Jengis Khan pimpinan Timur Lenk (Timur si Pincang). Timur Lenk berusaha mewujudkan ambisinya menjadi penguasa besar dengan menaklukan daerah-daerah yang pernah dikuasi Jengis Khan.Kemudian memperluas wilayahnya ke Afghanistan, Persia, Kurdistan, Syria, Moskow sampai India. Di setiap negeri yang ditaklukan ia membantai penduduk yang melakukan perlawanan. Contoh : membuat piramida dengan kepala mayat -mayat sebagai tanda kemenangan, menyusun menara dari tubuh-tubuh yang dipisah dari kepala.

Sekalipun terkenal kejam dan ganas sebagai Muslim Timur Lenk tetap memperhatikan pengembangan Islam dengan mendirikan masjid di beberapa wilayah yang ditaklukannya, selalu membawa ulama, satrawan dan seniman dalam perjalanannya. Samarkand dijadikan pasar Internasional dan membuka rute-rute perdagangan baru antara India dan Persia, bahkan konon ia penganut Syi'ah yang taat dan pengikut tarekat Naqsabandiyah.Satu-satunya negeri Islam yang selamat dari srangan Mongol adalah Mesir yang dikuasai dinasti Mamalik. Dinasti Mamalik didirikan para budak (mamluk) yang ditawan kemudian dididik dan dijadikan tentara Ayyubiyah. Pemerintahan mamalik bersifat Oligarki militer yang banyak mendatangkan kemajuan Mesir. Para Amir berkompetisi dalam prestasi karena mereka adalah kandidat sultan.

Kemajuan-kemajuan yang dicapai antara lain :

  1. Bidang pemerintahan berhasil mengalahkan Mongol di 'Ayn yang menjadi modal besar menguasai daerah-daerah sekitarnya.
  2. Bidang ekonomi membuka hubungan dagang dengan Prancis dan Italia, serta membangun jaringan transportasi dan komunikasi antar kota baik darat maupun laut.
  3. Bidang ilmu pengetahuan, Mesir jadi pelarian ilmuwan-ilmuwan Baghdad dari serangan Mongol sehingga ilmu-ilmu banyak berkembang di Mesir. Contoh : Dalam bidang keagaman muncul Ibnu Taimiyah, As-Sayuthi dan lain-lain. Ilmu sejarah : Ibnu Khladun. Ilmu Kedokteran : Ar-Rozi (perintis psiko terapi ) dan lain-lain.

Faktor pendukung kemajuan : Kepribadian dan wibawa sultan yang tinggi, solidaritas sesama militer yang kuat dan stabilitas negara yang aman dari gangguan.

Tidak ada komentar: