Minggu, 10 Februari 2008

Menggagas Ekonomi Islam di Era Global

( Oleh : Lukman Hakim )

Di negara-negara ASEAN sebenarnya Indonesia sudah cukup tertinggal dalam bidang ekonomi, seperti produktifitas tenaga kerja sebagai ukuran kemajuan suatu bangsa, Indonesia berada di bawah Singapura, Malaysia, Thailand dan Philipina. Produktifitas tenaga kerja Indonesia yang masih rendah dari negara lain perlu mendapat perhatian yang maksimal. Produktifitas tenaga kerja dipengaruhi oleh pendidikan, etos kerja, disIplin dan motivasi, di samping pengaruh faktor eksternal seperti Industrial Peace.Tahun 2003 kawasan ASEAN sepakat untuk memberlakukan AFTA (ASEAN Free Trade Area ) yang berarti merupakan liberalisasi ekonomi dalam bentuk free market, diperluas 2010 di lingkungan negara maju serta 2020 seluruh kawasan negara-negara APEC ( Asia Pasific Economic Cooperation ). Dengan demikian saat ini ekonomi internsional telah memasuki era global yang tidak mengenal batas, baik ideologi maupun negara.
Di era semacam ini setiap orang, badan hukum atau negara yang bermodal kuat serta merta dapat membuka economic resources whereever they want. Di samping itu ekonomi internasioanl saat ini dipengaruhi oleh negara-negara liberal yang kuat dalam permodalan. Kapitalisme, by it self, membutuhkan " pasar yang luas " tak terkecuali Indonesia sebagai konsekuensi logis dari sistem free market.

Menurut Anwar Sadad dan AF Zamroni dalam tulisannya yang berjudul Konflik Elit dan Kapitalisme Global mengemukakan bahwa Indonesia menjadi penting di mata aktor-aktor kapitalisme global ( baca : AS ) karena dua hal. Pertama, pada era perang dingin terjadi perebutan pengaruh antara AS sebagai blok kapitalis dan Uni Soviet sebagai blok komunis. Dalam perpektif ini peran Indonesia menjadi sangat penting. Panjangnya masa kekuasaan Soeharto, merupakan bagian dari balas budi Amerika atas usaha-usaha yang dilakukan Soeharto menjadikan komunisme sebagai " bahaya laten " bagi bangsa Indonesia. Kampanye anti komunisme dipraktekan dengan cara-cara yang tidak humanis, diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Kedua, begitu komunisme runtuh pada tahun 1989 yang ditandai dengan runtuhnya tembok Berlin di Jerman Timur, sebenarnya tugas Soeharto menjadi "tameng " komunisme Amerika telah selesai. Kepentingan Amerika terhadap negara-negara ketiga tidak lagi untuk menghambat komunisme, melainkan pasar yang sehat bagi produk-produk teknologi yang mereka produksi. Pasar yang sehat hanya akan terwujud apabila ditunjang oleh pemerintahan yang bersih. Maka mulailah diperkenalkan HAM, good government, demokratisasi dan sebagainya. Pemerintahan Orde Baru ( Orba ) yang identik dengan korupsi, kolusi dan nepotisme ( KKN ) tidak lagi kondusif dalam " mengusung " kepentingan Amerika.

Indonesia yang berpenduduk lebih dari 200 juta jiwa dan mayoritas muslim memiliki potensi untuk menjadikan Islam sebagai kekuatan ekonomi, bila dapat memanfatakan situasi ekonomi internasional yang ada saat ini. Situasi ekonomi saat ini sangat bergantung pada permodalan negara-negara besar yang cenderung mengabaikan nilai-nilai keadilan, ekonomi biaya tinggi dan hanya berorientasi pada profit murni. Akibatnya timbullah eksploitasi ekonomi dan pemiskinan secara sistematis oleh negara-negara bermodal kuat terhadap negara miskin dengan "memaksakan " modal melalui lembaga donor internasional seperti IMF dan World Bank. Untuk itulah perlu adanya konsep ilmu ekonomi Islam yang nantinya diharapkan dapat bersaing secara kuat dengan ilmu ekonomi moderen. Partisipasi pengembangan dari sejumlah perorangan, universitas, pemerintahan dan organisasi riset yang relatif masih sangat kecil, karena sebagian besar negeri muslim cenderung kurang memberikan dukungan moral atau materi guna pengembangan ilmu sosial Islam harus segera diubah.

Kemudian untuk mewujudkan ekonomi Islam yang kuat minimal perlu adanya empat pendekatan sebagaimana yang disampaikan oleh Abdullah Hanif lewat tulisannya Islam dan Ekonomi Global.


  1. Pendekatan keyakinan.Setiap muslim yang telah beriman akan berserah diri dan patuh pada ajaran Alloh dan akan diimplementasikan dalam ketaqwaan kepada Alloh dalam kehidupan sehari-hari. Di bidang ekonomi mereka akan merujuk pada aturan-aturan yang ditetapkan oleh Alloh. Implementasinya, setiap aktifitas ekonomi tersebut diperuntukan pada kesejahteraan sesama manusia.
  2. Pendekatan ibadah.Setiap kegiatan ekonomi harus diintegrasikan dengan nilai-nilai ibadah kepada Alloh. Pada hakekatnya seluruh kekayaan di muka bumi ini milik Alloh. Manusia hanya diberi amanat, hak pengelolaan dan hak pengembangannya demi kesejahteraan umat manausia secara keseluruhan. Sehingga sangat logis bila manusia diperintahkan untuk menafkahkan sebagian rizki yang diterimanya sebagai bagian implementasi ketaatan dan ketundukan atau ibadah kepada Alloh.
  3. Pendekatan sosial kemasyarakatan ( muamalah ).Sebagai bagain muamalah kegiatan ekonomi dapat dikategorikan sebagai hubungan duniawiyah antar manusia yang dapat diatur sendiri oleh mereka dengan senantiasa mengacu pada rambu-rambu ( Ushul Fiqhiyah ) yang telah ditetapkan. Adanya rambu-rambu agama inilah yang membedakan ekonomi Islam dengan ekonomi lainnya, seperti ekonomi kapitalis dan ekonomi liberal yang digerakkan oleh kepentingan profit semata.
  4. Pendekatan moral.Aktifitas ekonomi umat Islam harus terkontrol oleh akhlaq terpuji, tidak dipenuhi oleh hawa nafsu, keserakahan dan kekikiran ( QS. 2 : 168 ). Aktifitas ekonomi yang diharapkan adalah aktifitas yang berkeadilan dan efisien.

KESIMPULAN
Melihat realitas ekonomi internasional saat ini maka dapat ditarik beberapa asumsi tentang sistem ekonomi internasional. Pertama, dipengaruhi oleh pemilik modal kuat, Kedua, bersendikan profit murni, Ketiga, adanya eksploitasi berlebihan dari si kaya terhadap si miskin, Keempat, tipisnya komitmen kesejahteraan secara menyeluruh.

Berdasarkan asumsi tersebut Islam dapat berperan aktif dalam aktifitas ekonomi internasional. Untuk itu ada beberapa langkah yang harus ditempuh. Pertama, merumuskan sistem ekonomi Islam yang benar-benar dapat memenuhi kebutuhan kekinian seperti perbankan, asuransi, persekutuan modal investasi dan sebagainya. Kedua, sosialisasi rumusan sistem ekonomi Islam tersebut. Ketiga, memperluas jaringan kerja sama terutama ke negara-negara yang berpenduduk muslim.

Dengan demikian ekonom Islam harus memiliki kemampuan untuk memformulasi sistem ekonomi Islam, yang bertujuan pada penciptaan kesejahteraan umum yang bersendikan pada keadilan sosial, syari'at (religi) dan ekonomi biaya rendah (efisiensi). Sehingga pada akhirnya nanti menghasilkan ilmu ekonomi Islam yang dapat bersaing secara kuat dengan ilmu ekonomi moderen dan melahirkan human resource yang diharapkan bisa tetap survive di era ekonomi global.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Tim Perumus Fakultas Teknik UMJ : Al-Islam dan Iptek, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada.
  2. Anwar Sadad dan AF Zamroni : Konflik Elit dan Kapitalisme Global, AULA No. 03/Tahun XXIII Maret 2001.
  3. Abdullah Hanif : Islama dan Ekonomi Global, Rindang No. 4 Th. XXVII Nopember 2001.

Sejarah Peradaban Islam

( Oleh : Lukman Hakim )

Sejarah peradaban Islam banyak dipengaruhi oleh :
Pengaruh kebudayaan Arab, yaitu : Timur Tengah, Andalusia dan Afrika Utara.
Pengaruh kebudayaan Arab Persia, yaitu : Iran, Iraq dan Asia Tengah.
Pengaruh kebudayaan Turki, yaitu : Uzbekistan, Tajikistan.
Pengaruh kebudayaan India Islam , yaitu : Bangladesh, Pakistan dan Asia Tenggara.

2 kekuatan Arab sebelum Islam adalah :


  • Bani Umayyah : Banyak menguasai jabatan politik dan ekonomi.
  • Bani Hasyim dan Bani Abu Thalib : Manguasai fungsi keagamaan.

Sebab orang Makkah menolak ajaran Nabi saw :
- Tidak bisa membedakan kenabian dan kepemimpinan.
- Mengikuti ajaran nenek moyang mereka.
- Takut menyaksikan hari pembalasan (eskatologi).
- Para pembuat patung khawatir kehilangan nafkah.
- Nabi saw mengajarkan persamaan.

KONSEP KHOLIFAH
Abu Bakar dijuluki Kholifatu Rosulillah : Pengganti Nabi Muhammad saw yang kapasitasnya bukan sebagai Nabi tapi pemimpin umat. Umar bin Khattab dijuluki Kholifatu Kholifati Rosulillah : Kholifahnya Kholifatu Rosulillah. Pada masa bani Umayyah Muawiyah bin Abu Sufyan menamakan diri Kholifatulloh : Penguasa yang diangkat oleh Alloh. Dalam berpolitik bani Umayyah menganut Jabariyah : Selalu mencari kebenaran apa yang dilakukan adalah atas perintah/kehendak Tuhan. Sementara kaum oposan yang dipelopri oleh Khawarij dan Syi'ah menganut Qodariyah : sebagai perlawanan terhadap bani Umayyah umat harus merubah sendiri nasibnya.Perbedaan besar antara Khulafaur Rosyidin dengan bani Umayyah adalah : cara pengangkatan kholifah yaitu bani Umayyah monarki mengikuti Persia dan Byzantium sedangkan Khulafaur Rosdyidin demokrasi (kepemimpinan diserahkan dan dipilih oleh umat)Khailfah-khalifah besar bani Umayyah adalah :

  1. Muawiyah bin Abu Sufyan (661-680 M.) Wilayah kekuasaan : Khurasan - sungai Oxus, Afghanistan - Kabul dan Konstatinopel. Jasa-jasanya : a. Mendirikan dinas pos ditempat-tempat tertentu. b. Mencetak mata uang dan menertibkan angkatan bersenjata. c. Hakim menjadi profesi tersdendiri.
  2. Abdul Malik bin Marwan (685-705 M.) Wilayah kekuasaan : sebelah timur menyeberang sungai Oxus - Bukhara, Samarkand, Khawarizm, Balkh dan India. Jasa-jasanya : At-Ta'rib (Pengaraban) yaitu : Bahasa Arab tidak hanya sebagai bahasa komunikasi tapi juga bahasa administrasi pemerintah.
  3. Al-Walid bin Abdul Malik (705-715 M.). Wilayak kekuasaan : sebelah barat Afrika Utara - benua Eropa seperti : Maroko, Spanyol. Kordova, Seville dan Toledo. Jasa-jasanya : Lebih menekankan pada bangunan fisik seperti panti orang cacat, jalan raya, pabrik-pabrik, gedung pemerintahan dan masjid-masjid megah. Pada masa ini Islam mendapatkan ketentraman., kemakmuran, ketertiban dan kebahagiaan serta memperoleh kemenangan dengan mudah karena mendapat dukungan masyarakat setempat yang sudah lama menderita akibat kekejaman penguasa.
  4. Umar bin Abdul Aziz (717-720 M.). Jasa-jasanya : Mengadakan ekspansi ke Prancis , dapat menjalin hubungan baik dengan golongan oposisi contoh : Syi'ah dengan cara memberikan kebebasan beragama sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan, pajak diperingan dan kedududukan mawali disejajarkan dengan muslim Arab.

Faktor kehancuran bani Umayyah :

  • Pergantian Kholifah dari demokratis ke monarki sehingga terjadi persaingan tidak sehat di kalangan anggota istana.
  • Latar belakang terbentuknya bani Umayyah tidak lepas dari konflik politik sehingga penumpasan terhadap gerakan oposisi banyak menyedot perhatian dan kekuatan pemerintah.
  • Makin meruncingnya pertentangan etnis antara Arab Utara dan Arab Selatan.
  • Sikap hidup mewah di kalangan istana.
  • Munculnya gerakan baru dari keturunan bani Abbas bin Abdul Muthalib yang didukung bani Hasyim, Syi'ah dan kaum Mawali.

BANI ABBASIYAH
Pendiri : Abdullah As-Saffah bin Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Al-Abbas. Pada masa Abu Ja'far Al-Mansur pengertian kholifah menjadi Innama Ana Sulthonulloh Fil Ardhi (Sesungguhnya saya adalah kekuasaan tuhan di bumi-Nya), yang berarti kholifah merupakan mandat dari Alloh bukan dari manusia dan bukan sekedar pelanjut Nabi, serta suka pakai gelar tahta. Puncak kejayaan pada masa kholifah Harun Ar-Rasyid (786-809 M.) dan Al-Ma'mun (813-833 M.) yaitu : Kesejahteraan sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu pengetahuan, kebudayaan dan kesusasteraan berada pada masa keemasannya. Al-Ma'mun mengadakan penerjemahan buku-buku asing, banyak mendirikan sekolah dan karya terbesarnya adalah Baet Al-Hikmah dan menjadikan Baghdad pusat kebudayaan dan ilmu pengetahua.

Perbedaaan bani Abbasiyah dan bani Umayyah adalah :

  1. Bani Abbas lebih menekankan pada pembinaan peradaban dan kebudayaan Islam dari pada perluasan wilayah.
  2. Baghdad sebagai ibu kota bani Abbas menjadi jauh dari pengaruh Arab.
    Kepala departemen dipegang oleh wazir.
  3. Terbentuknya tentara yang profesional.

Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan pada masa ini dipengaruhi oleh :
Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dengan bangsa lain yang sudah mengalami perkembangan ilmu pengetahuan.
Adanya gerakan penerjemahan sehingga berpengaruh dalam perkembangan ilmu pengetahuan, filsafat, kimia, sejarah dan lahirnya pemikir-pemikir Islam seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusydi, Al-Rozi dan lain-lain serta munculnya imam-imam Madzhab.

MASA DISINTEGRASI (1000-1250)
Sebab-sebab :
Persaingan antara golongan Arab yang mendukung Al-Amin dan golongan Persia yang mendukung Al-Ma'mun.
Konflik yang terjadi antara Arab Utara dengan Arab Selatan, kemudian Arab dengan Persia dan Arab serta Persia melawan Turki.

Alasan dinasti memisahkan diri dari Baghdad :
Khailfah bani Abbas tidak cukup kuat untuk membuat para gubernur tunduk pada Baghdad.
Penguasa bani Abbas lebih menitikberartkan pada pembinaan peradaban dan kebudayaan dari pada politik dan ekspansi.

Cara yang ditempuh pemberontak :
Seorang pemimpin lokal memimpin suatu pemberontakan dan memperoleh kemerdekaan penuh. Contoh : Daulah Umayyah di Spanyol.
Kedudukan gubernur yang semakin kuat menyebabkan mereka berani menentang kebijakan Baghdad.

Penyebab kemunduran bani Abbas pada periode pertama :

  1. Sulitnya komunikasi antara pusat dan daerah karena luasnya wilayah dan tingkat kepercayaan terhadap pemerintah rendah.
  2. Ketergantungan kholifah terhadap militer sangat tinggi.
    Kondisi keuangan tidak mampu untuk membayar tentara bayaran.
  3. Pada masa bani Abbas tidak ada usaha untuk merebut jabatan kholifah tapi yang ada hanya usaha untuk merebut kekuasaan karena kholifah dianggap jabatan sakral.
  4. Setelah Turki merebut keuasaan tersebut, kholifah bagaikan boneka yang dapat dipilih dan dijatuhkan sesuai dengan keinginan politik mereka. Dan setelah itu bani Abbas dikuasai oleh bani Buwaih yang tidak bertahan lama dikarenakan semakin banyaknya dinasti kecil yang memisahkan diri dari Baghdad dan serangan-serangan ke dunia Islam.

PERANG SALIB

  1. Periode Pertama. Eropa menang menguasai Nicea, Baetul Maqdis, Tripoli dan mendirikan kerajaan di wilayah-wilyah tersebut. Pimpinan : Raymond, Godfrey dan Bahemand.
  2. Periode Kedua. Shalahudin Al-Ayyubi berhasil merebut Yerusalem dan mendirikan dinasti Ayyubiyah. Pimpinan Kristen : Philip Augustus (Prancis), Richard The Lion Heart (Inggris) dan Frederick Barbarosa (Jerman). Pada periode ini terjadi perjanjian Sulh Al-Ramlah yaitu : Orang Kristen yang berziarah ke Baitul Maqdis tidak akan diganggu.
  3. Periode Ketiga. Malik Al-Kamil membuat perjanjian dengan Frederick yaitu : Malik Al-Kamil melepas Palestina sedang Frederick melepas Dimyat, menjamin keamanan non Muslim di Palestina dan tidak mengirim bantuan pada Kristen di Syria.

Sebab kemunduran bani Abbas pada akhir pemerintahan :

  • Persaingan antar bangsa dengan timbulnya Chaovanisme/Syu'ubiyyah (kebangsaan).
  • Kemerosotan ekonomi dikarenakan pajak berkurang dan wilayahnya semakin sempit.
  • Konfilk keagamaan antara Asy'ariyah dan Syi'ah.
  • Ancaman dari luar yaitu perang salib dan penyerbuan tentara Mongol.

ISLAM DI ANDALUSIA/SPANYOL (Awal abad VII, 7,5 abad)
Penakluk Spanyol : Tharif bin Malik, Thariq bin Ziyad dan Musa bin Nushair.Faktor kemengan Islam :
Eksternal : Keadaan sosial, ekonomi dan politik di Spanyol parah dan Islam memberikan kebebasan beragama disambut gembira orang Yahudi yug sebelumnya tertindas.
Internal : Persatuan, kekompakan, keberanian dan kepercayaan diri serta tabah dalam menghadapi persoalan menambah kekuatan Islam dan toleransi yang diberikan penguasa Islam. Contoh : tidak ada inquisition.

Perkembangan Islam di Spanyol :

  1. Periode pertama (711-755 M.). Stabilitas politik belum kuat, teradpat konflik internal dan berperang menghadapi musuh dari luar sehingga periode ini belum ada pembangunan peradaban dan kebudayaan. Berakhir dengan datangnya Abdurrahman Ad-Dakhil.
  2. Periode kedua (755-912 M.). Islam mencapai kemajuan dalam bidang politik dan peradaban. Contoh : didirikannya masjid di Cordova, sekolah-sekolah pembaharuan militer, pembinaan hukum Islam dan kebebasan agama.Kemudian konflik internal mulai muncul.
  3. Periode ketiga (912-1013 M.). Berlangsung dari Abdurrahman III bergelar An-Nasir sampai raja-raja kelompok (mulukut thowaif). Islam mencapai puncak kejayaan dan kemajuan menyaingi kejayaan bani Abbasiyah di Baghdad seperti didirikannya universitas Cordova, perpustakaan dengan koleksi ratusan ribu, pembangunan kota berlangsung cepat sehingga masyarakat mendapat kesejahteraan dan kemakmuran. Akhir periode ini Islam mulai mengalami kemunduran karena konflik politik.
  4. Periode keempat (1013-1086 M.). Spanyol sudah terpecah belah di bawah pimpinan mulukut thowaif dan kehidupan politik tidak stabil tapi kehidupan intelektual terus berkembang
  5. Periode kelima (1086-1248 M.). Spanyol didominasi kekuatan dinasti Murabithun dan dinasti Muwahidun berasal dari Afrika Utara dengan merebut Cordova, Granada dan Armenia. Tapi tidak bertahan lama dan akhirmnya seluruh Spanyol kecuali Granada lepas dari kekuasaan Islam.
  6. Periode keenam (1248-1492 M.). Berakhirnya kekuasan Islam di Spanyol yang hanya berpusat di Granada akibat konflik politik dan perebutan kekuasaan yang melibatkan penguasa Kristen yaitu : Ferdinand dan Isabella. Kemajuan Peradaban Islam di SpanyolIntelektual yaitu : Filsafat, Science, Fiqih, Bahasa dan sastra.Kemegahan bangunan fisik. Contoh : Pembangunan istana, masjid Cordova, taman-taman dan lain-lain.

Faktor Pendukung kemajuan peradaban Islam :
Toleransi beragama di tegakkan oleh para pengusa terhadap penganut Kristen dan Yahudi.
Meskipun ada persaingan antara Abbasiyah di Baghdad dan Umayyah di Spanyol, hubungan budaya dari Timur dan Barat tidak selalu berupa peperangan.
Perpecahan politik tidak menyebabkan mundurnya peradaban.

Faktor kemunduran dan kehancuran :
- Konflik Islam dengan Kristen
- Tidak ada ideologi pemersatu
- Kesulitan ekonomi
- Tidak jelasnya sistem peralihan kekuasaan.
- Keterpencilan Islam di Spanyol karena berjuang sendirian.

Pengaruh peradaban Islam Spanyol yaitu : Spanyol mengalami kemajuan dalam bidang pemikiran, science dan pembangunan fisik jauh meninggalkan negara-negara Eropa lainnya. Pengaruh pemikir-pemikir Muslim seperti Ibnu Rusydi melahirkan gerakan Averoeisme yang menuntut kebebasan berfikir sehingga membangkitkan kembali Rennaisance dan menyebabkan berkembangnya pemikiran filsafat Yunani di Eropa.

MASA KEMUNDURAN (1250 - 1500 M)
Diawali dengan jatuhnya Baghdad ke tangan bangsa Mongol pimpinan Hulagu Khan dengan menghancurkan perdaban dan kebudayaan serta khasanah ilmu pengetahuan di Baghdad. Setelah itu Hulagu Khan memantapkan kekuasaanya di Baghdad selama 2 tahun sebelum melanjutkan gerakan ke Syria dan Mesir. Baghdad dan darah-daerah yang ditaklukan Hulagu Khan diperintah dinasti Ilkhan. Hanya pada masa Mahmud Ghozan (1295-1304 M) yang memperhatikan peradaban dan kebudayaan seperti membangun perguruan tinggi Madzhab Syafi'i dan Hanafi, Observatorium dan gedung-gedung umum lainnya.

Setelah Islam berusaha bangkit dari kehancuran serangan Mongol, serangan datang lagi dari keturunan Mongol Jengis Khan pimpinan Timur Lenk (Timur si Pincang). Timur Lenk berusaha mewujudkan ambisinya menjadi penguasa besar dengan menaklukan daerah-daerah yang pernah dikuasi Jengis Khan.Kemudian memperluas wilayahnya ke Afghanistan, Persia, Kurdistan, Syria, Moskow sampai India. Di setiap negeri yang ditaklukan ia membantai penduduk yang melakukan perlawanan. Contoh : membuat piramida dengan kepala mayat -mayat sebagai tanda kemenangan, menyusun menara dari tubuh-tubuh yang dipisah dari kepala.

Sekalipun terkenal kejam dan ganas sebagai Muslim Timur Lenk tetap memperhatikan pengembangan Islam dengan mendirikan masjid di beberapa wilayah yang ditaklukannya, selalu membawa ulama, satrawan dan seniman dalam perjalanannya. Samarkand dijadikan pasar Internasional dan membuka rute-rute perdagangan baru antara India dan Persia, bahkan konon ia penganut Syi'ah yang taat dan pengikut tarekat Naqsabandiyah.Satu-satunya negeri Islam yang selamat dari srangan Mongol adalah Mesir yang dikuasai dinasti Mamalik. Dinasti Mamalik didirikan para budak (mamluk) yang ditawan kemudian dididik dan dijadikan tentara Ayyubiyah. Pemerintahan mamalik bersifat Oligarki militer yang banyak mendatangkan kemajuan Mesir. Para Amir berkompetisi dalam prestasi karena mereka adalah kandidat sultan.

Kemajuan-kemajuan yang dicapai antara lain :

  1. Bidang pemerintahan berhasil mengalahkan Mongol di 'Ayn yang menjadi modal besar menguasai daerah-daerah sekitarnya.
  2. Bidang ekonomi membuka hubungan dagang dengan Prancis dan Italia, serta membangun jaringan transportasi dan komunikasi antar kota baik darat maupun laut.
  3. Bidang ilmu pengetahuan, Mesir jadi pelarian ilmuwan-ilmuwan Baghdad dari serangan Mongol sehingga ilmu-ilmu banyak berkembang di Mesir. Contoh : Dalam bidang keagaman muncul Ibnu Taimiyah, As-Sayuthi dan lain-lain. Ilmu sejarah : Ibnu Khladun. Ilmu Kedokteran : Ar-Rozi (perintis psiko terapi ) dan lain-lain.

Faktor pendukung kemajuan : Kepribadian dan wibawa sultan yang tinggi, solidaritas sesama militer yang kuat dan stabilitas negara yang aman dari gangguan.

Urgensi Hijrah

( Oleh : Lukman Hakim )

PENDAHULUAN
Pada permulaan Islam, kaum Quraisy belumlah mencurahkan perhatiannya untuk menentang agama Islam, mereka mengira bahwa seruan Muhammad itu hanya suatu gerakan yang tidak berapa lama tentu akan lemah dan lenyap dengan sendirinya. Akan tetapi alangkah terkejutnya mereka melihat bahwa seruan itu dengan cepat telah memasuki lingkungan keluarga mereka dan bahkan hamba sahaya mereka yang dahulunya mereka anggap derajatnya tidak lebih dari harta benda.Oleh karena itu dengan cepat mereka mengadakan penentangan dan perlawanan terhadap ajaran Rosul saw dengan cara menyiksa dan menyakiti para pengikut Rosul saw. Dengan kondisi seperti ini Rosul saw mulai memikirkan umatnya agar terlepas dari siksaan orang-orang Quraisy, yakni dengan cara memindahkan mereka ke tempat yang lebih aman atau dengan kata lain berhijrah. Mengenai hijrah inilah yang akan dibahas penulis pada poin berikut.

LATAR BELAKANG HIJRAH
Penganiayaan yang dialami Rosul saw di Makkah dan pertentangan yang gigih terhadapnya menyebabkan Rosul saw harus mengubah strategi da'wah beliau. Ketika beliau merasa yakin bahwa kaum Quraisy tidak akan mau menundukan kepala mereka kepada Alloh swt, Rosul saw menyampaikan ajarannya kepada para peziarah dan pedagang dari kota Yatsrib yang melaksanakan ibadah haji ke Makkah.
Di antara mereka ada yang langsung memeluk Islam karena terkesan oleh kesungguhan dan kebenaran Rosul saw. Kemudian mereka melakukan sumpah resmi untuk menyembah tuhan Alloh swt dan melaksanakan perintah-Nya serta patuh kepada Rosul saw dalam segala hal yang baik. Janji ini dikenal dalam sejarah Islam sebagai Perjanjian Aqobah Pertama.Penembusan Islam secara damai melalui hubungan diplomatik Rosul saw dengan para peziarah dan pedagang yang merupakan anggota dari berbagai suku Madinah itu besar sekali artinya bagi pertumbuhan dan perkembangan Islam, karena sekurang-kurangnya beberapa anggota dari berbagai suku Madinah masuk Islam.
Pada tahun 622 M orang-orang Yatsrib yang telah masuk Islam datang kembali ke Makkah untuk mengundang Rosul saw ke kota mereka dan mereka mengambil sumpah bahwa mereka akan melindungi Rosul saw dan agamanya dari bahaya apapun. Janji inilah yang kemudian dikenal dengan Perjanjian Aqobah Kedua. Ketika kaum Quraisy mendengar hal tersebut mereka merencanakan untuk membunuh Rosul saw. Sebab-sebab utama yang membuat Rosul saw berhijrah antara lain :


  • Perbedaan iklim kedua kota itu mempercepat dilakukannya hijrah. Iklim Madinah yang lembut dan watak masyarakat yang ramah sangat mendorong penyebaran dan pengembangan ajaran Islam lebih baik. Sebaliknya kota Makkah tidak mempunyai kemudahan seperti ini.
  • Nabi-nabi pada umumnya tidak dihormati di negeri mereka. Nabi Muhammad saw juga tidak diterima oleh kaumnya sendiri tapi beliau diakui sebagai Nabi Alloh swt oleh orang-orang Madinah, dan beliau sungguh-sungguh diminta untuk datang ke kota mereka, lalu Rosul saw mengabulkannya.
  • Golongan pendeta dan bangsawan Quraisy Makkah sangat menentang ajaran yang di bawa Rosul saw.
  • Orang-orang Madinah mengundang Rosul saw dengan harapan bahwa melalui pengaruh pribadi serta nasehat Rosul saw, perang yang berkepanjangan antara suku Aus dan Khazraj, yang hampir melumpuhkan kehidupan yang normal dari orang-orang Madinah akan berakhir.

HIJRAH
Kata hijrah berasal dari kata hajara yang berarti pindah atau meninggalkan tempat yang lama menuju ke tempat yang baru, baik secara fisik seperti pindah tempat tinggal, tempat usaha maupun sikap batin seperti pindah aqidah atau pandangan politik. Hijrah pertama kaum Muslimin adalah ke Habsyi atau Ethiopia, dan itu merupakan peristiwa perpindahan penduduk pertama di dunia dengan alasan agama. Hijrah ini terjadi pada bulan Rajab tahun ke-5 sesudah kenabian Muhammad saw. Hal itu bukan karena mereka diusir oleh musuh, tapi karena disiksa di negeri mereka sendiri. Kaum kafir Quraisy tidak menginginkan mereka pergi tapi yang diinginkan adalah hapusnya ajaran Islam dan musnahnya umat penganut ajaran Islam.

Pemilihan negeri Habsyi sebagai tempat hijrah karena menurut pemikiran Rosul saw penguasa di sana seorang penganut agama Nashrani yang santun dan suka menjalin silaturrahmi. Terdapat dua kali gelombang hujrah ke Habsyi. Gelombang Pertama, hanya dilakukan oleh 15 orang saja, terdiri dari 11 orang laki-laki dan 4 orang perempuan. Malihat makin sengitnya tekanan dan siksaan kafir Quraisy terhadap kaum Muslimin, gerakan hijrah ke Habsyi semakin besar, sehingga terjadi hijrah gelombang kedua, dengan jumlah sekitar 100 orang.

Ada tiga peristiwa penting pada periode hijrah ke Habsyi. Pertama, kembalinya Muhajirin gelombang pertama ke Makkah karena mereka mendapat berita bahwa Hamzah bin Abdul Muthalib dan Umar bin Kattab telah masuk Islam sehingga orang kafir Quraisy tidak lagi berani menindas dan menyiksa kaum Muslimin, dan di Habsyi sendiri terjadi sedikit pergolakan karena pertentangan etnis. Kedua, kehadiran delegasi kafir Quraisy yang di pimpin oleh Amru bin 'Ash kepada raja Najasyi untuk memohon agar raja menolak ijin tinggal kaum Muslimin dan mengembalikannya ke Makkah, tapi permohonan itu ditolak. Ketiga, Peristiwa pernikahan Rosul saw Ramlah binti Abu Sufyan bin Harb yang kehadiran dan ucapan ijab qobul Rosul saw diwakili oleh raja Najasyi yang telah masuk Islam. Kemudian setelah Perjanjian Aqobah Kedua, Terjadi hijrah lagi yang diawali dengan hijrahnya kaum Muslimin secara berangsur-angsur ke Yatsrib hingga akhirnya tinggal Rosul saw, Abu Bakar dan Ali bin Abu Thalib yang tetap tinggal di Makkah.

Setalah orang-orang kafir Quraisy mengetahui para shahabat Rosul saw pergi meninggalkan Makkah dengan memboyong keluarga, anak-anak dan harta benda mereka untuk hijrah ke Yatsrib, kekhawatiran dan kegundahan menghantui orang-orang kafir Quraisy. Mereka tahu persis bagaimana kepribadian Muhammad saw yang sangat handal dalam mempengaruhi orang lain, di samping kredibilitas kepemimpinan dan kesempurnaan bimbingannya. Sementara para shahabatnya juga memiliki semangat membara, tunduk dan siap berkorban membela beliau.Untuk itu pada hari Kamis tanggal 26 Shafar tahun 14 dari kenabian, bertepatan dengan tanggal 12 September 622 M atau kira-kira selang dua bulan setengah setelah Baeat Aqobah Kedua, diadakan pertemuan yang dihadiri para wakil dari setiap kabilah Quraisy di Darun Nadwah. Pertemuan itu bertujuan untuk mengkaji langkah yang paling jitu untuk menghabisi Rosul saw.

Sebelum hijrah Rosul saw menemui dan mengajak Abu Bakar agara menyertainya dalam hijrah. Setelah merancang langkah-langkah untuk hijrah, maka beliau kembali ke rumahnya menunggu datangnya malam. Siang itu para pemuka Quraisy membuat persiapan untuk melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan di Darun Nadwah yaitu dengan membunuh Rosul saw. Seperti yang sudah dirancang, rencana jahat itu akan dilaksanakan pada tengah malam. Maka dari itu mereka terus berjaga dan menunggu saat yang sudah ditentukan.Sekalipun orang-orang Quraisy telah mempersiapkan secara matang untuk melaksnakan rencana mereka, tetap saja mereka gagal toatal. Pada saat-saat yang kritis itu Rosul saw memerintahkan Ali bin Abu Thalib untuk tidur di tempat tidur beliau. Kemudian Rosul saw pergi ke rumah Abu Bakar dan mereka berdua keluar dari rumah Abu Bakar pada tengah malam hingga tiba di gua Tsaur. Selama 3 hari Rosul saw dan Abu Bakar bermalam di gua tersebut.Pada hari Senin tanggal 8 Robi'ul Awwal tahun ke -14 dari kenabian, bertepatan dengan tanggal 23 September 622 M Rosul saw tiba di Quba'. Beliau berada di Quba selama 4 hari dan mendirikan temat ibadah di sana.

Sementara itu Ali bin Abu Thalib berada di Makkah selama 3 hari, untuk menyelesaikan urusan Rosul saw dengan beberapa orang seperti yang dipesankan beliau. Setelah itu dia berhijrah ke Yatsrib dengan cara berjalan kaki, hingga bertemu Rosul saw di Quba'. Pada hari Jum'at beliau melanjutkan perjalanan menuju Yatsrib. Sholat Jum'at dilaksanakan di Bani Salim binAuf. Seusai sholat Jum'at Rosul saw memasuki Yatsrib. Sejak itulah Yatsrib dinamakan Madinatur Rosul.

HIKMAH HIJRAH
Ada beberapa catatan penting yang bisa kita ambil dari peristiwa hijrah Rosul saw baik ke Habsyi atau Ethiopia maupun yang ke Madinah, antara lain :
Terjalin Ukhuwah Islamiyah antara kaum Muhajirin, yaitu para shahabat yang sejak di Makkah telah membantu Rosul saw dalam memperjuangkan tegaknya ajaran Islam serta mengikuti Rosul saw hijrah ke Madinah, dan kaum Anshar yaitu kaum Muslimin Madinah yang menyambut kedatangan Rosul saw serta rombongan Muhajirin lainnya, dan merupakan gelar yang diberikan Rosul saw kepada orang Madinah yang beriman sebagai penghormatan kepada mereka.

Dalam kerangka persatuan adanya penghormatan terhadap pluralitas dan perbedaan antar etnis, bangsa, peradaban dan lain-lain. Dengan demikian akan terjadi rasa bangga terhadap kekhasan dan keutamaan yang di miliki tanpa mengingkari kekhasan dan kelebihan yang lain.
Diterimanya Rosul saw sebagai penengah di antara golongan-golongan yang bermusuhan di Madinah menunjukan kepercayaan yang besar dari penduduk Madinah terhadap pribadi Rosul saw.Demikianlah beberapa hikmah yang bisa kita ambil dari peristiwa hijrah Rosul saw, di samping masih ada banyak kemungkinan hikmah yang bisa di dapat selain tersebut di atas. Seperti kesetiakawanan, jihad fi sabilillah, amanah dan lain-lain.

PENUTUP
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa setelah da'wah Rosul saw di Makkah mendapat tantangan dan perlawanan yang keras dari kaum kafir Quraisy, Untuk itu Rosul saw mengubah strategi da'wahnya dengan cara berhijrah ke tempat yang lebih memungkinkan da'wah beliau diterima masyarakat. Hijrah Rosul saw pertama kali ke Habsyi atau Ethiopia kemudian hijrah berikutnya ke Yatsrib yang kemudian oleh Rosul saw disebut Madinatur Rosul.Beberapa hikmah yang dapat diambil dari peristiwa hijrah antara lain :

  1. Terjalin Ukhuwah Islamiyah.
  2. Adanya penghormatan terhadap pluralitas.
  3. Kepercayaan yang besar dari penduduk Madinah terhadap kepribadian Rosul saw.

Qodariyah Vs Jabariyah

( Oleh : Lukman Hakim )

PENDAHULUAN
Setelah Nabi saw wafat, umat Islam berusaha menegakkan sunah dalam keputusan-keputusan hukum dan aqidah. Akibat munculnya sutuasi baru sebagai dampak ekspansi wilayah Islam, maka muncul pula kebutuhan akan keputusan-keputusan terhadap hal-hal yang belum ada ketentuan sunah atasnya dan perlunya bimbingan ke arah masa depan. Kondisi ini melatarbelakangi timbulnya beberapa permasalahan baru yang melahirkan cara pandang dan pendapat yang berbeda-beda. Satu diantara permasalahan tersebut adalah perihal status orang mukmin yang berdosa besar. Khawarij dalam permasalahn ini menetapkan bahwa pelaku dosa besar secara mutlak terlepas dari status sebagai mukmin, sedangkan Murji'ah menyerahkan permasalahan ini kepada kebijaksanaan Alloh swt untuk diputuskan pada hari akhir.Selain itu permasalahan pertanggungjawaban dosa ini mendorong timbulnya aliran Qodariyah yang menegaskan bahwa manusia memiliki kebebasan absolut. Manusia merupakan pencipta atas perbuatannya dan sepenuhnya akan bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri. Reaksi terhadap pandangan Qodariyah ini ditandai dengan munculnya aliran Jabariyah yang berpendapat bahwa perbuatan manusia benar-benar telah ditentukan. Untuk lebih jelasnya tentang aliran Jabariyah dan Qodariyah akan dipaparkan dalam pembahasan berikut.

JABARIYAH (FATALISM/PREDESTINATION)
Nama Jabariyah berasal dari kata jabara yang mengandung arti memaksa. Sedangkan menurut Al-Syahrastani Jabariyah berarti menghilangkan perbuatan dari hamba secara hakekat dan menyandarkan perbuatan tersebut kepada Alloh swt. Pendiri aliran Jabariyah yaitu Ja'ad bin Dirham dan Jahm bin Shafwan. Ja'ad orang pertama yang memperkenalkan ajaran Jabariyah atau Predestination (keterpaksaan) manusia, maka Jahm bin Shafwan adalah orang pertama yang menyebarkannya, sehingga aliran ini sering disebut juga dengan aliran Jahamiyah. Dia seorang mawali (budak yang sudah dimerdekakan) yang berasal dari Khurasan (Iran) dan menetap di Kufah (Iraq). Alirannya lahir di Tirmiz (Iran utara). Jahm bin Shafwan dibunuh oleh Salma bin Ahwaz Al-Mazini penguasa yang ditunjuk oleh Bani Umayyah di Marwa (kini wilayah Turkmenistan, Rusia). Dia dibunuh bukan karena ajaran yang dikemukakannya, tapi karena keterlibatannya dalam tindakan pemberontakan terhadap Bani Umayyah.
Ajaran-ajaran pokok aliran Jabariyah yaitu :

  1. Masalah sifat Alloh swt. Jahm bin Shafwan tidak membenarkan Alloh swt diberi sifat-sifat yang terdapat pada makhluk-Nya. Yang demikian itu membawa penyerupaan Alloh swt dengan ciptaan-Nya. Namun diakui pula bahwa banyak ayat Al-Qur'an yang menyebutkan Alloh swt mendengar, melihat, berbicara dan sebagainya. Ayat-ayat tersebut tidak dilihat secara lahiriyah (tekstual) melainkan dipahami secara konstekstual.
  2. Tentang Surga dan Neraka.Surga dan neraka serta aktivitas penghuninya akan berakhir. Firman Alloh swt yang berbunyi (mereka kekal di dalamnya) disebutkan majas, bukan kekekalan yang sesungguhnya sebab yang kekal hanyalah Alloh swt. Dalam ayat lain Alloh swt berfirman :
    Artinya : " Mereka (penghuni surga dan neraka) kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali Alloh swt menghendaki yang lain …".(QS. 11 : 107 - 108).Ayat tersebut menngandung syarat dan pengecualian kekekalan surga dan neraka. Bagi Jabariyah pahala dan siksaan pun merupakan paksaan karena didasarkan pada keyakinan bahwa manusia tidak memiliki pilihan dan daya. Manusia dalam paham ini hanya merupakan wayang yang digerakkan dalang.
  3. Masalah Iman dan Kufur.Iman dan kekafiran bergantung sepenuhnya kepada keyakinan di dalam hati dan orang yang telah mengenal baik dengan Alloh swt kemudian ingkar dengan lidahnya tidak akan menjadi kufur karenanya. Bahkan juga tidak menjadi kafir sungguh pun ia menyembah berhala, menjalankan ajaran Yahudi atau Nasrani kemudian mati, bagi Alloh swt orang demikian tetap merupakan seorang mukmin yang sempurna. Firman Alloh swt :Artinya : "Bukanlah kamu yang menghendaki, tetapi Allohlah yang menghendaki". (QS. Al-Ihsan : 30).
  4. Tentang Qudrot dan Irodat Manusia.Manusia tidak mampu melakukan suatu perbuatan, tidak memiliki kemauan, kemampuan dan pilihan. Allohlah pencipta semua perbuatannya sebagaimana terjadi pada benda-benda. Misalnya manusia membaca, menulis, mendengar maka hal itu sama saja dengan Alloh swt membuat pohon tumbuh, berbuah, air mengalir dan sebagainya. Firman Alloh swt :Artinya : "Dan Allohlah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat". (QS. As-Shaffat : 96).Ketika manusia dikatakan bahwa berbeda dengan benda mati karena manusia mempunyai kekuatan, kehendak dan pilihan, Allohlah yang menciptakan dalam diri manusia kekuatan atau daya, kehendak dan pilihan yang dengannya manusia bertindak. Dengan melihat pendapat Jabariyah seperti yang disebutkan di atas, maka apakah artinya Alloh swt mengutus Rosul dan menurunkan al-Qur'an yang penuh dengan perintah, larangan, janji dan ancaman ? Tidakkah itu menjadi sia-sia belaka ? Semuanya itu tidak sia-sia, karena semuanya itu pun untuk menjalankan ketentuan Alloh swt. Keadaan itu tidak bedanya dengan Alloh swt menurunkan hujan, menerbitkan matahari, bulan dan sebagainya.

QODARIYAH (FREE WILL AND FREE ACT)
Qodariyah berasal dari kata qodara yang berarti memutuskan dan memiliki kekuatan atau kemampuan. Sedangkan sebagai aliran dalam ilmu kalam, qodariyah adalah nama yang dipakai untuk suatu aliran yang memberikan kebebasan dan kekuatan manusia dalam menghasilkan perbuatan-perbuatannya. Tentang kapan munculnya Qodariyah dalam Islam, secara pasti tidak diketahui. Namun ada sementara para ahli yang menghubungkan paham Qodariyah ini dengan kaum Khawarij. Tokoh pemikir pertama kali yang menyatakan paham Qodariyah adalah Ma'bad Al-Jauhani yang kemudian diikuti oleh Ghailan Al-Dimasyqi. Ma'bad Al-Jauhani adalah seorang ahli hadits dan tafsir Al-Qur'an, tetapi kemudian ia dianggap sesat dan membuat pendapat-pendapat yang salah serta batal. Setelah diketahui pemerintah waktu itu, ia dibunuh oleh Abdul Malik bin Marwan pada tahun 80 H. Imam Nawawi mengatakan bahwa aliran Qodariyah saat ini sudah lenyap. Ajaran pokoknya sebagaimana yang dikemukakan oleh Ghailan Al-Dimasyqi yaitu bahwa manusia berkuasa untuk melakukan perbuatan-perbuatan atas kehendak dan kekuasaannya sendiri dan manusia pula yang melakukan atau tidak melakukan perbuatan-perbuatan jahat atas kemampuan dan dayanya sendiri. Manusia tidak dikendalikan seperti wayang yang digerakkan oleh dalang tetapi dapat memilih. Beberapa dalil yang digunakan aliran Qodariyah :
Artinya : "Kerjakanlah apa yang kamu kehendaki sesungguhnya Ia melihat apa yang kamu perbuat". (QS. As-Sajdah : 40).
Artinya : "Katakanlah kebenaran dari Tuhanmu, barang siapa yang mau beriman maka berimanlah dan barang siapa yang mau kafir maka kafirlah". (QS. Al-Kahfi : 29).

KESIMPULAN
Menurut penulis solusi terhadap pandangan aliran Jabariyah dan Qodariyah yaitu bahwa manusia benar-benar memiliki kebebasan berkehendak dan karenanya ia akan dimintai pertanggungjawaban atas keputusannya, meskipun demikian keputusan tersebut pada dasarnya merupakan pemenuhan takdir (ketentuan) yang telah ditentukan. Dengan kata lain, kebebasan berkehendak manusia tidak dapat tercapai tanpa campur tangan Alloh swt, seperti seseorang yang ingin membuat meja, kursi atau jendela tidak akan tercapai tanpa adanya kayu sementara kayu tersebut yang membuat adalah Alloh swt.Dalam masalah Iman dan Kufur ajaran Jabariyah yang begitu lemah tetap bisa diberlakukan secara temporal, terutama dalam langkah awal menyampaikan dakwah Islam sehingga dapat merangkul berbagai golongan Islam yang masih memerlukan pengayoman. Di samping itu pendapat-pendapat Jabariyah sebenarnya didasarkan karena kuatnya iman terhadap qudrot dan irodat Alloh swt, ditambah pula dengan sifat wahdaniat-Nya.

Sementara bagi qodariyah manusia adalah pelaku kebaikan dan juga keburukan, keimanan dan juga kekufuran, ketaatan dan juga ketidaktaatan.Dari keterangan ajaran-ajaran Jabariyah dan Qodariyah tersebut di atas yang terpenting harus kita pahami bahwa mereka (Jabariyah dan Qodariyah) mengemukakan alasan-alasan dan dalil-dalil serta pendapat yang demikian itu dengan maksud untuk menghindarkan diri dari bahaya yang akan menjerumuskan mereka ke dalam kesesatan beragama dan mencapai kemuliaan dan kesucian Alloh swt dengan sesempurna-sempurnanya. Penghindaran itu pun tidak mutlak dan tidak selama-lamanya, bahkan jika dirasanya akan berbahaya pula, mereka pun tentu akan mencari jalan dan dalil-dalil lain yang lebih tepat.Demikian makalah dari kami yang berjudul "Jabariyah dan Qodariyah" kritik dan saran yang konstruktif sangat kami harapkan demi perbaikan di masa mendatang.

DAFTAR PUSTAKA

  1. Cyril Glasse, Ensiklopedia Islam Ringkas, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada, Cet. I, 1996.
  2. Depag RI, Ensiklopedia Islam, Jakarta, CV. Anda Utama, Jilid II, 1993.
  3. Dr. Jalaludin Rahman, Konsep Perbauatan Manusia Menurut Qur'an : Suatu Kajian Tafsir Tematik, Jakarta, Bulan Bintang, Cet. I, 1992.
  4. Drs. Abuddin Nata, M.A, Ilmu Kalam, Filsafat dan Tasawuf, Jakarta, PT. Raha Grafindo Persada, Cet. II, 1994.
  5. Prof. Dr. Taufik Abdullah dkk, Ensiklopedia Tematis Dunia Islam : Pemikiran dan Peradaban, Jakarta, PT. Ichtiar Baru Van Hoeve
  6. Prof. K.H.M Taib Thahir Abdul Mu'in, Ilmu Kalam, Jakarta, Widjaja, Cet. III, 1975.

Jumat, 08 Februari 2008

Anak Berbohong & Cara Mengatasinya

Bila kita perhatikan anak yang berusia pra sekolah tidak mau mengakui melakukan sesuatu yang jelas-jelas kita tahu telah dilakukannya, belum tentu dia bermaksud membohongi kita.

Berikut sejumlah hal yang membuat anak melakukan kebohongan.

  1. Lupa
    Anak-anak usia pra sekolah memiliki daya ingat yang pendek. Oleh karena itu, si kecil tidak mencoba untuk berbohong ketika Anda bertanya, kenapa dia bertengkar. Yang dia ingat hanyalah ia tadi telah berusaha merebut mainan dari temannya. 2. Harapan
    Saat anak yang berusia pra sekolah berkeras mengatakan dia tidak memecahkan vas bunga Anda yang mahal, sebetulnya bukan maksud dia untuk mengingkari kenyataan. Masalahnya, dia sedang berharap hal tersebut tidak terjadi dan oleh karena itu dia meyakinkan dirinya, hal tersebut tidak ada hubungannya dengan dirinya.
  2. Imajinasi yang aktif
    Di usia ini anak-anak kaya dengan fantasi. Kreativitas mereka memuncak dan mereka berpikir, apa yang ada di dalam alam pikirannya memang betul. Lagipula, menurut mereka, setiap orang berpergian ke bulan menggunakan roket raksasa.
  3. Tidak ingin dicela
    Anak tahu, kok, kelakuannya yang buruk akan mengecewakan Anda. Nah, untuk menghindari murka Anda, mereka lebih memilih berbohong.
  4. Ingin dikagumi
    Mengarang cerita membuat anak Anda merasa dirinya penting. Saat dia menceritakan pada Anda bahwa dia berenang di kolam renang untuk orang dewasa, sebetulnya dia sangat ingin dipuji dan dikagumi. Dan hal ini bukan merupakan kebohongan yang disadari.
  5. Minta perhatian
    Anak merasa, bila dia mengarang cerita maka cara ini merupakan jurus jitu untuk mendapatkan respon dari Anda. Dia bahkan tidak memikirkan sisi negatifnya. Kebiasaan mengarang cerita akan berlangsung bila dia mendapatkan perhatian yang diinginkannya.
  6. Penting & Hebat
    Bila anak mengatakan dialah yang menyelamatkan pengasuhnya saat jatuh dari ayunan, sebetulnya dia mencoba menciptakan suatu situasi yang membuat dia merasa penting.
  7. Menguji peraturan
    Pada jam tidur siang, si kecil yang berusia 5 tahun berkeras ingin menonton tv, padahal dia tahu, di jam tidur siang, Anda tidak memperkenankannya menonton televisi. Mulailah dia merajuk sambil mengatakan, seharian itu belum menonton televisi dan Anda tahu dia berbohong. Hal ini wajar karena mereka merasa terkungkung dengan peraturan-peraturan yang diberikan oleh orangtuanya.

YANG HARUS DI LAKUKAN

  1. Bersikap tenang
    Tampaknya berlawanan dengan apa yang ingin Anda lakukan (Jelas Anda tak ingin mendukung kebohongannya) namun cara terbaik untuk mengatasi keadaan ini adalah dengan mengambil langkah sesuai dengan keadaan yang terjadi.
    Tapi Anda perlu mengingatkan diri sendiri, berbohong adalah merupakan bukti bahwa anak sedang belajar apa yang benar dan yang salah. Di sisi lain anak tengah belajar mengembangkan kesadaran dan pengertian yang jelas atas perbedaan antara fakta dan fiksi. Lagipula, bila dia merasa dia tidak berbuat salah, mengapa dia harus pusing-pusing menutupinya?
  2. Cari tahu penyebabnya
    Bila si kecil merupakan bualan untuk sesaat, mungkin dia ingin menikmati rasa kepuasaan sebagai manusia untuk merasa penting dan dihargai. Dalam hal ini, sebaiknya Anda tidak memberikan dukungan atas kebohongan-kebohongan yang dilakukannya dengan memberikan pujian atas usaha dan prestasinya.
  3. Jangan menyalahkannya
    Berikan komentar yang membuat mereka mengaku, bukan menyangkal.
  4. Beri simpati
    Bila dia secara diam-diam memakan coklat, dan tidak mau mengakuinya (sementara itu mulutnya penuh dengan coklat), tidak berarti dia jahat. Dia hanya berusaha mendapatkan fakta bahwa tidak semua yang diinginkannya merupakan miliknya.
  5. Terapkan konsekuensi yang sesuai
    Bila anak berusaha menyelamatkan dirinya, maka dia harus mendapatkan konsekuensi yang sesuai. Dengan cara ini dia akan belajar, berbohong tidak berguna tetapi justru merugikan dirinya sendiri.
  6. Ajari pentingnya kejujuran
    Anak mungkin tahu, berbohong itu tidak baik, tetapi belum tentu dia mengerti bahwa dampak moralnya adalah bahwa seseorang yang berbohong menjadi orang yang tidak dapat dipercaya. Anda dapat menanamkan kejujuran kepadanya melalui cerita- cerita.
  7. Bersikap positif, bukan menghukum
    Bila Anda berharap si kecil mau mengakui kesalahannya, jangan memberikan respon atas kejujurannya dengan meluapkan kemarahan Anda kepadanya. Soalnya jika memberi respon yang ekstrem, lain waktu dia tidak akan mengakui bahwa dia melakukan kesalahan.
    Bila Anda memberikan hukuman atas kebohongannya, hal itu tidak akan memberikan efek seperti yang Anda harapkan. Anak-anak yang dihukum atas kebohongan-kebohongan kecil justru akan melakukan kebohongan-kebohongan yang lebih besar. Beri pujian terhadap anak yang mau mengakui kesalahannya. Dukungan positif akan lebih efektif dibandingkan dengan hukuman.
  8. Yakinkan ia tetap dicintai
    Bila anak tidak sengaja memecahkan lampu kamar tidurnya, dia pasti takut mengakuinya karena khawatir ibu tidak sayang lagi kepadanya. Jelaskan dan yakinkan lagi si kecil, ibu dan ayah tetap mencintainya walaupun dia telah melakukan sesuatu yang Anda harapkan tidak dia lakukan.
  9. Tentukan parameter
    Jelaskan pada anak bila dia ingin mengambil kue dari piring orang lain, misalnya, dia harus minta izin dari orang tersebut dengan menggunakan kata-kata yang sopan. Dengan memberikan batasan atau aturan yang jelas, hal ini merupakan hal yang positif yang dapat Anda lakukan untuk anak.

PIL KB Pria Aman & Efektif

Jika selama ini wanita dituntut selalu mengkonsumsi pil KB saat berhubungan seksual, kini kewajiban tersebut bisa digantikan oleh pria. Studi di Inggris menemukan pil kontrasepsi pada pria terbukti aman dan efektif untuk mengontrol kelahiran.

Percobaan yang dilakukan pada 1.500 pria menemukan tingkat sperma mereka akan 'pulih' dalam periode waktu tiga bulan setelah mereka tak mengkonsumsi pil tersebut. Pernyataan ini dimuat dalam jurnal 'The Lancet' yang akan dipublikasikan dalam waktu dekat.
"Studi ini makin meningkatkan keyakinan bahwa pil kontrasepsi juga bisa dilakukan oleh pria. Selain bisa berpartisipasi menekan angka kelahiran, pil ini juga turut membantu mengatur program keluarga berencana, yang selama ini lebih banyak didominasi wanita," papar Peter Liu dari Universitas Sydney.

Sementara itu Fred Wu dari Universitas Manchester mengatakan pada surat kabar Daily Mail, pil-pil tersebut diharapkan mulai beredar di pasaran sekitar lima sampai delapan tahun mendatang.

Studi dan riset tentang pil KB pada pria ini pernah dilakukan pada 2002 lalu, oleh para dokter di Universitas Washington dalam usahanya mengembangkan pil KB khusus pria sebagai alternatif lain selain menggunakan kondom.

Mereka meminta 50 pria untuk meminum tablet yang mengandung hormon untuk 'mengakali' sistem tubuh mereka. Seperti halnya pil yang biasanya dikonsumsi wanita, pil ini bisa menekan jutaan sperma yang diproduksi pria setiap harinya.

"Sebetulnya agak lebih sulit, secara biologis, untuk mematikan produksi semua sperma itu," kata Dr William Bremner, direktur Male Contraception Research Center pada Universitas Washington, yang mengaku menghabiskan dana sekitar US$9,5 juta selama lima tahun penelitian.

Bremner sendiri sudah mempelajari pil kontrasepsi selama 25 tahun, namun penelitian di bidang ini bisa dibilang sangat lamban, karena seluruh masyarakat dan industri farmasi di Amerika masih percaya dengan keyakinan bahwa pencegahan kehamilan itu semata-mata hanya urusan wanita.

Bagaimana pil tersebut bekerja?
"Seperti kita tahu testikel (buah pelir) memproduksi testosteron dan sperma," kata Dr. John Amory dari Universitas Washington. Pil ini memanfaatkan testosterone eksternal yang memberi isyarat pada otak dan kemudian meminta testikel untuk berhenti memproduksi sperma dan testosteron.

Penambahan progestin turut memperbaiki keefektifan pil tersebut hampir sekitar 95 persen, meskipun para peneliti masih terus menguji apa yang bisa mengontrol sperma berhenti berproduksi.

Penelitian akan terus dikembangkan untuk menghentikan produksi sperma namun tanpa mengurangi gairah seksual, metabolisme normal tubuh serta mengurangi resiko gangguan prostat.

Sumber : KapanLagi.com (sciencedaily/rit)

Antibiotik Berefek Asma Pada Bayi

Bayi Anda sakit dan dokter meresepkan antibiotik? Perlu diwaspadai, bayi yang diberi antibiotik berisiko terserang penyakit asma atau alergi yang lain. Para ilmuwan di Henry Ford Hospital, Detroit, AS menyatakan, dokter seharusnya lebih waspada dalam memberikan resep untuk bayi berumur kurang dari 6 bulan.
Para ilmuwan ini juga yakin, obat tersebut bisa mempengaruhi perkembangan pencernaan dan sistem kekebalan si mungil. Antibiotik memang bisa membasmi bakteri-bakteri 'baik' di dalam perut. Sekitar satu juta anak di Inggris telah terdiagnosis menderita asma. Dan, angka alergi meningkat secara umum.
"Bukannya saya menyarankan anak-anak tak boleh minum antibiotik," kata seorang peneliti, Christine Cole Johnson. "Saya hanya meyakini bahwa kita perlu lebih berhati-hati dalam meresepkan obat bagi bayi-bayi tersebut," jelasnya. Pada studi ini dilibatkan 448 anak yang mendapat penyakit ini dalam 7 tahun pertama kehidupan mereka.

Kalau anak-anak ini diberi sedikitnya satu antibiotik selama 6 bulan pertama kehidupan mereka di dunia, risiko terserang asma meningkat hingga 2,5 kali. Ini bila dibandingkan dengan mereka yang tak minum antibiotik di usia semuda itu. Selain itu, mereka juga berisiko terserang alergi lain hingga 1,5 kali lebih tinggi. (bet/bbc)

Bawah Putih Cegah Kanker

Bawang putih mengandung banyak zat gizi. Tanaman ini berfungsi menjaga kesehatan dan menangkal penyakit, mulai dari cacingan sampai kanker, serta penyakit degeneratif lain. Manfaat lain meningkatkan daya ingat dan kekebalan tubuh, serta mencegah penuaan dini.
Reputasi bawang putih sebagai salah satu komponen penting dalam bumbu berbagai masakan dan obat penyembuh berbagai penyakit, sudah dikenal luas di seantero dunia. Bawang putih merupakan salah satu tanaman hortikultura yang sangat penting di Indonesia.

Hampir semua masakan tradisional Indonesia menggunakan bawang putih sebagai salah satu komponennya yaitu sebagai bumbu dan penyedap makanan. Orang tua zaman dahulu suka mengunyah 1-2 siung bawang putih setiap hari untuk menjaga stamina dan kesehatannya.

Walaupun bawang putih sudah dikenal luas di Indonesia, sesungguhnya tanaman ini bukan merupakan tanaman asli Indonesia. Bawang putih berasal dari Asia Tengah, yaitu Jepang dan China. Dari kedua negara subtropis tersebut, bawang putih menyebar ke seluruh Asia, Eropa, dan akhirnya ke seluruh dunia.

Umbi bawang putih terdiri dari beberapa siung (3-12 siung) yang bergerombol menjadi satu membentuk umbi besar, berwarna putih dan berbentuk mirip gasing. Sebutan untuk bawang putih sangat beragam, yaitu garlic (Inggris), knoflook (Jerman), suan (Cina), pil (Korea), ninniku (Jepang), aglio (Italia), thoam (Arab), ajo (Spanyol).

Di Indonesia, bawang putih juga dikenal dengan beberapa nama daerah, seperti bawang bodas (Sunda), bhabang pote (Madura), dasun putih (Minang), bawang pulak (Tarakan), lasuna moputih (Minahasa), pia moputi (Gorontalo), lasuna kebo (Makassar), bawa de are (Halmahera), bawa bodudo (Ternate), bawa fiufer (Papua), lasuna (Karo), kesuna (Bali).

Sejak Zaman Baheula
Bawang putih mempunyai nama Latin Allium sativum Linn. Kata All berarti berbau tidak sedap dan sativum berarti dibudidayakan. Sebutan sativum untuk membedakannya dengan bawang jenis lain yang tumbuh liar, yaitu Allium longicurpis Regel.

Keluarga atau genus Allium sebenarnva ada sekitar 500 jenis. Lebih dari 250 jenis diantaranya termasuk bawang-bawangan. Tanaman bawang putih bisa ditemukan dalam bentuk terna (bergerombol), tumbuh tegak, dan bisa mencapai ketinggian 30—60 cm.

Di Indonesia, terdapat beberapa sentra bawang putih, diantaranva Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara. Jenis bawang putih unggul yang dibudidayakan di Indonesia adalah lumbu hijau dan lumbu kuning untuk untuk lahan di dataran tinggi dan lumbu putih untuk di dataran rendah.

Varietas lainnya merupakan hasil dari modifikasi ketiga varietas tersebut, yang dikembangkan di berbagai daerah sehingga diberi nama lokal, seperti jenis cirebon, tawangmangu, santong, sumbawa, jatibarang, bogor, obleg, idocos (Filipina), dan thailand.

Selain itu dikenal juga varietas bawang putih lanang yaitu bawang yang hanya terdiri dari satu siung. Sesungguhnya bawang putih lanang merupakan bawang putih biasa yang tumbuh di lingkungan yang tidak sesuai, sehingga tak berkembang dengan baik dan hanya mampu menghasilkan satu siung. Masyarakat, percaya bahwa bawang putih lanang memiliki khasiat lebih baik dari bawang putih biasa, walaupun secara ilmiah belum ada buktinya.

Khasiat bawang pulih untuk mencegah dan menyembuhkan berbagai penyakit sudah dikenal sejak zaman Yunani Kuno. Hippocrates menganjurkan penggunaan bawang putih untuk mengobati luka beracun dan keluhan bronkitis (radang paru-paru). Bahkan, di China terkenal sebuah pepatah tua. Jika usia Anda telah mencapai 50 tahun dan kemudian memakan bawang putih selama 50 hari, usia Anda akan bertambah 50 tahun lagi. Ungkapan tersebut tidaklah benar 100 persen, tetapi menunjukkan bahwa bawang putih penting untuk kesehatan, sehingga dapat memperpanjang umur harapan hidup.

Pada zaman Mesir kuno, para budak belian yang dikerahkan dalam pembangunan piramida selalu dilengkapi dengan ransum bawang putih agar kondisi tubuhnya tetap sehat. Demikian pula dengan bangsa Viking yang dalam pengembaraannya menaklukkan berbagai negeri selalu membawa bawang putih sebagai pelengkap logistik mereka.

Daya Ingat
Khasiat bawang putih sebagai bahan pangan tradisional yang menyehatkan telah lama menarik perhatian para ilmuwan. Dr. Saito, salah seorang peneliti Jepang terkemuka mengenai proses penuaan, telah menemukan bahwa bawang putih dapat memperpanjang rentang hidup tikus percobaan yang dipelihara di laboratorium.

Sebuah penelitian di Universitas Tokyo mencatat, bawang putih sangat baik bagi kelompok orang usia lanjut. Tanaman ini mampu meremajakan otak dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Ekstrak bawang putih telah terbukti dapat menekan kerusakan sel neuron di otak dan bahkan dapat merangsang pertumbuhan sel-sel neuron baru. Dari percobaan itu dibuktikan bahwa tikus tua yang diberi bawang putih mendapat nilai lebih baik dalam pengujian ingatan dibandingkan yang tidak diberi bawang putih.

Ransum bawang putih ternyata juga menghasilkan lebih banyak antibodi dan limfosit, yaitu sel-sel darah putih untuk melawan infeksi. Selain itu, bawang putih juga berkhasiat untuk menghindarkan kita dari kanker di usia lanjut, terutam risiko kanker lambung dan usus besar.

Penelitian yang dilakukan di University of Minnesota juga menunjukkan bahwa peluang terserang kanker turun 50 persen pada wanita usia lanjut yang mengonsumsi bawang putih. Sel- sel kanker prostat hanya tumbuh seperempatnya dari kecepatan normal bila penderitanya mengonsumsi bawang putih.

Pada tahun 1981, peneliti dari pusat riset obat-obatan di Tagore Medical College, India, melaporkan efek bawang putih mentah dan goreng yang diujicobakan pada 20 pasien yang punya riwayat penyakit jantung. Hasilnya menunjukkan bahwa kecenderungan penggumpalan darah pada pembuluh darah berkurang, yaitu ditunjukkan oleh aktivitas fibrinolitik yang meningkat.

Penurun Kolesterol
Kehebatan konsumsi bawang putih sebagai penekan kolesterol juga tercatat dalam beberapa penelitian. Konsumsi bawang putih setengah sampai satu siung sehari selama sebulan mampu menurunkan kadar kolesterol sebesar 9 persen. Salah satu zat antikolesterol yang paling kuat di dalam bawang putih adalah ajone, suatu senyawa yang juga mencegah penggumpalan darah.

Penelitian yang dilakukan oleh Bordia dan dimuat dalam American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 1981 mengungkapkan bahwa bawang putih mampu menurunkan kolesterol hingga 14 persen dan meningkatkan kolesterol baik HDL (High Density Lipoprotein) sebesar 40 persen setelah enam bulan.

Sementara itu, penelitian epidemiologi mengungkapkan bahwa kelompok masyarakat yang mengonsumsi bawang putih 30-50 g seminggu mempunyai kadar kolesterol jauh lebih rendah dibandingkan kelompok masyarakat yang tingkat konsumsinya tidak sebesar itu.

Bawang putih juga diketahui dapat mencegah serangan jantung. Penelitian yang melibatkan 432 penderita penyakit jantung menunjukkan bahwa mereka yang rajin mengonsumsi bawang putih (2-3 siung per hari) ternyata mampu bertahan hidup lebih lama.

Hal tersebut terjadi karena bawang putih mampu mengecilkan sumbatan-sumbatan pada arteri jantung. Karena itu, penggemar menu daging perlu menyertakan bawang putih (dalam bentuk bumbu atau acar) untuk mengurangi dampak buruk dari lemak hewani.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bawang putih juga sangat berkhasiat untuk membunuh parasit cacing di dalam tubuh. Artikel Garlic as an Antinematodal agent di Aquarium Fish, November 1995, menunjukkan bahwa bawang putih menghambat pertumbuhan nematoda (cacing) dalam saluran pencernaan Pterophylum scalare. ****
Oleh: Prof. DR. Made Astawan, Ahli Teknologi Pangan dan Gizi

Emotional Intelligence

Selama ini para orangtua memberikan banyak perhatian pada IQ (Intelligence Quotient). IQ diasosiasikan dengan kepandaian yang diwujudkan dalam kepandaian anak di sekolah, khususnya kepandaian dalam ilmu pasti. Hal lain yang dulu juga diyakini orang adalah adanya IQ yang berlaku umum. Jadi anak-anak yang ber-IQ di atas 120 lebih mudah untuk bisa mengambil jurusan yang ia minati di perguruan tinggi, dari kedokteran sampai sastra. Bahkan seakan-akan sudah diramalkan dia bakalan sukses sebagai apa saja, dari birokrat sampai pengusaha. Memang selama 20 tahun terakhir ini ditemukan bahwa ada peningkatan skor IQ sebanyak 20 poin (Shapiro, 1997). Kenyataan ini memperlihatkan bahwa orang tua dan masyarakat berhasil meningkatkan kemampuan anak secara kognitif. Namun ternyata IQ saja tidak cukup. Kita banyak melihat contoh di masyarakat, orang dengan prestasi di sekolah biasa saja bisa menjadi orang yang sangat sukses, ataupun sebaliknya. Akhir-akhir ini banyak contoh terjadi juga penurunan kualitas dalam masyarakat seperti dengan banyaknya kasus kriminalitas, drop out sekolah, penyalahgunaan narkoba pada anak dan remaja. Keadaan ini menunjukkan bahwa IQ yang tinggi, yang ditunjukkan dengan peningkatan skor IQ, tidak cukup untuk bekal anak-anak dalam menghadapi kehidupannya. Skor IQ yang meninggi ini tidak disertai dengan meningkatnya kemampuan untuk menyelesaikan masalah dengan baik dan tidak meningkatkan kesejahteraan anak-anak tersebut.

Di tahun 1990 (dalam Papalia, 2004), dua orang psikolog, Peter Salovey dan John Maye menciptakan sebuah istilah baru yaitu Emotional Intelligence atau Kecerdasan Emosi (EI). Kecerdasan Emosi menurut kedua psikolog ini adalah kemampuan untuk mengerti dan mengendalikan emosi. Kemampuan ini dianggap sebagai komponen penting dalam tingkah laku yang cerdas. Istilah EI ini kemudian dikembangkan oleh Daniel Goleman. Dari berbagai penelitian yang dilakukannya, ia menemukan bahwa orang-orang yang sampai pada posisi puncak umumnya mempunyai EI yang baik.

Emotional Intelligence memainkan peran yang amat penting bagi seseorang untuk dapat menerapkan pengetahuan yang ia miliki. Dengan EI yang baik, seseorang akan dapat bekerja secara efektif dalam tim, mengenali dan berespon terhadap perasaan diri dan orang lain secara tepat serta dapat memotivasi diri sendiri dan orang lain (Cadman & Brewer, 2001 dalam Papalia, 2004). Lebih jauh lagi, EI amat mempengaruhi hubungan personal dan kemampuan manajemen stress (Cherniss, 2002 dalam Papalia, 2004). Jadi pada dasarnya EI yang baik akan memberi ruang gerak lebih besar bagi IQ untuk tumbuh maksimal. Seperti tercantum pada point ke-dua dari opini Mayer & Salovey tahun 1997; “EI dapat mengatur emosi secara sadar sehingga mampu memajukan pertumbuhan emosi dan intelektual umum.” Anak yang emosinya stabil akan lebih mudah berkonsentrasi dan berpikir logis, mampu memotivasi dirinya untuk fokus pada aktivitas yang konstruktif dan membina hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitar.

Daniel Goleman membagi EI menjadi 5 ( lima ) wilayah utama, yaitu :
Pengenalan Emosi Diri
Yaitu mengenali perasaan pada saat terjadinya. Goleman (dalam Papalia, 2004) mengatakan bahwa yang termasuk dalam pengenalan emosi diri adalah self awereness, accurate self assessment dan self confidence . Kemampuan untuk memantau perasaan dan mengevaluasi perasaan dengan tepat amat penting dalam upaya pemahaman diri dan pengambilan keputusan diri yang stabil. Tanpa kemampuan pengenalan diri seseorang akan mudah dikuasai perasaannya sehingga akan sulit mengambil keputusan yang tepat.

Mengelola Emosi
Adalah kemampuan untuk mengungkapkan perasaan dengan cara yang tepat. Goleman (dalam Papalia, 2004) mengatakan bahwa yang termasuk dalam mengelola emosi adalah self control, trustworthiness, conscientiouness, adaptability, achievement drive, dan initiative . Seseorang yang tidak memiliki kemampuan untuk mengelola emosi akan terus bertarung dengan kecemasan, kemurungan , ketersinggungan, bahkan kemarahan yang meledak-ledak. Sebaliknya, seseorang yang dapat mengelola emosi dengan baik akan dapat melakukan manajemen stress, ceria, optimis, tenang dalam menghadapi setiap masalah, dan cerdas dalam menentukan strategi pemecahan masalah.

Memotivasi Diri Sendiri
Pengelolaan emosi yang baik merupakan alat yang efektif untuk memotivasi diri, menguasai diri dan berkreasi. Dalam hal ini emosi harus dapat diolah untuk menjadi penggerak dan penentu arah bagi tiap usaha kreatif sehingga seseorang menjadi produktif.

Mengenali Emosi Orang Lain
Menurut Goleman (dalam Papalia, 2004) yang termasuk di dalamnya adalah empathy, service orientation, dan organizational awareness. Kemampuan ini amat bermaanfaat, baik dalam membina hubungan personal maupun untuk membina network dan menunjang keberhasilan dalam karir.

Membina Hubungan
Dalam membina hubungan dengan orang lain, keterampilan untuk mengelola emosi orang lain juga amat diperlukan. Seseorang yang memiliki keterampilan membina hubungan yang baik akan sukses baik dalam pekerjaan maupun dalam pergaulan.

Mempunyai EI yang baik akan amat terasa sewaktu kita sudah memasuki usia dewasa muda, yaitu usia 20-40 tahun. Hal ini disebabkan karena pada saat itulah kita mulai membina hubungan yang lebih mendalam dengan seseorang, mulai membentuk keluarga dan membina karir. Pada usia remaja, EI mulai dianggap penting karena akan mempengaruhi hubungan remaja dengan teman-temannya. Masa remaja pertengahan merupakan masa puncak pembentukan EI (Goleman dalam Papalia, 2004).

Pengembangan EI sebaiknya dilakukan sejak dini. Ini disebabkan karena lebih mudah untuk menanamkan dan membiasakan sesuatu pada anak-anak dibandingkan dengan pada orang dewasa. Dalam kehidupan seorang anak, terutama dibawah usia 6 tahun, keluarga merupakan tokoh identifikasi yang amat penting. Pada usia ini anak belum banyak melakukan interaksi di luar rumah. Teman juga belum menempatkan diri pada posisi yang penting, tidak seperti pada usia 6 tahun ke atas (Papalia, 2004). Kehidupan anak pada usia ini berputar pada lingkungan keluarganya. Sebagian besar waktu anak dihabiskan dirumah, diantara orangtua, pengasuh atau keluarga lain yang tinggal di rumah. Bila mereka mulai bersekolah, kehidupannya bertambah, yaitu guru.

Oleh karena itulah orang tua, pengasuh dan guru memegang peranan amat penting dalam kehidupan dan perkembangan anak. Anak yang banyak belajar melalui imitasi atau meniru lingkungannya, tentu akan banyak belajar dari orang tua, pengasuh atau guru untuk membentuk tingkah lakunya dan mengembangkan emosinya. Juga perlu diingat bahwa EI amat erat hubungannya dengan budaya dan aturan masyarakat yang berlaku di sebuah daerah. Oleh karena itu kenali dengan baik budaya dan aturan masyarakat di mana kita berada supaya apa yang kita berikan pada anak tidak bertentangan dengan apa yang ia akan temui di dunia nyata.

Membesarkan anak memang suatu tantangan sendiri bagi para orang tua. Dengan ketekunan dan perhatian yang tinggi dalam membesarkan anak, mereka dapat tumbuh menjadi anak yang lebih bahagia dan percaya diri. Penuhilah nutrisinya, terjunlah langsung, curahkan waktu dan perhatian serta nikmatilah tantangan dalam membesarkan anak. DANCOW® Parenting Series akan setia mendampingi anda, para orang tua.

Sumber sahabatnestle.co.id

Jangan Mengabaikan Imunisasi

ORANGTUA yang teledor biasanya baru menyesali perilakunya setelah si anak jatuh sakit. Kenapa ya dulu lupa mengimunisasi anak? Mengapa tidak menyimpan dokumen kesehatan anak dengan baik, hingga terselip entah di mana?

Kesibukan bekerja juga kerap menjadi penyebab orangtua lupa mengecek kesehatan anak. Setelah anak jatuh sakit, baru orangtua menyadari, betapa kesehatan anak jauh lebih berharga dibandingkan harta benda.

Virus polio liar yang mewabah di Sukabumi beberapa waktu lalu membuat masyarakat, terutama orangtua yang memiliki anak berumur di bawah lima tahun (balita), tercengang. Sejumlah anak yang terjangkit virus itu mengalami lumpuh layuh. Entah karena pemerintah kurang sosialisasi atau budaya setempat yang masih mengandalkan dukun, program imunisasi tidak berjalan lancar.

Sebenarnya, imunisasi di Indonesia secara teratur dimulai sejak tahun 1956 sehingga Indonesia dinyatakan bebas cacar oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada tahun 1974. Tahun 1977 WHO memulai program imunisasi yang di Indonesia disebut Program Pengembangan Imunisasi (PPI).

Pemerintah sebenarnya tidak mewajibkan berbagai jenis imunisasi harus dilakukan semua. Hanya lima jenis imunisasi pada anak di bawah satu tahun yang harus dilakukan, yakni BCG (bacillus calmette-guerin), DPT (difteri pertusis tetanus), polio, campak, dan hepatitis B.

Imunisasi BCG dilakukan sekali pada bayi usia 0-11 bulan, lalu DPT diberikan tiga kali pada bayi usia 2-11 bulan dengan interval minimal empat minggu. Imunisasi polio diberikan empat kali pada bayi 0-11 bulan dengan interval minimal empat minggu. Sedangkan campak diberikan satu kali pada bayi usai 9-11 bulan. Terakhir, imunisasi hepatitis B harus diberikan tiga kali pada bayi usia 1-11 bulan, dengan interval minimal empat minggu.

Hanya saja, karena imunisasi harus diberikan berkali-kali dengan jangka waktu tertentu, orangtua kerap lupa dan harus mencatat dalam dokumen kesehatan anak yang biasanya diberikan oleh bidan, baik di tempat praktik atau di rumah sakit. Jika orangtua teledor, bisa-bisa dokumen kesehatan pun terselip.

HAL lain yang juga harus diingat orangtua adalah mengulang imunisasi pada anak untuk jenis imunisasi tertentu.
Polio misalnya, harus kembali diulang sewaktu anak berusia 18 bulan dan lima tahun. Pada anak usia sekolah dasar, imunisasi difteri tetanus (DT) dan campak harus kembali diberikan.

"Pemerintah selalu membuat program imunisasi di setiap sekolah negeri. Adapun untuk sekolah swasta hanya dianjurkan. Memang ada juga sekolah swasta yang menolak dengan alasan para murid sudah diimunisasi pada dokter pribadi, tetapi itu hanya beberapa saja," ujar Kepala Subdinas Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan DKI Jakarta Aida Fatmi, didampingi Kepala Seksi Penyakit Menular Ariani, dan Kepala Seksi Gizi Devianty Moeshar, Selasa (14/6).

Mengapa hanya lima jenis imunisasi yang diwajibkan dan menjadi program pemerintah?
"Alasannya, anak yang terkena penyakit itu angka kematiannya tinggi, angka kesakitannya tinggi, dan bisa menimbulkan cacat. Dan yang jelas, imunisasi itu memberikan perlindungan yang lama. Untuk imunisasi yang diwajibkan itu, vaksinnya gratis dari pemerintah dan disediakan di puskesmas, rumah sakit pemerintah, bahkan posyandu," ungkap Aida.

Untuk jenis imunisasi tambahan, seperti MMR (campak-gondongan-rubela), Act.Hib (antiradang otak), tifus atau demam tifoid (masa perlindungan vaksin ini sekitar tiga tahun sehingga imunisasi baru diulang tiga tahun kemudian), dan varilrix (cacar air), pemerintah membolehkan dan juga menganjurkan sepanjang bermanfaat. Biasanya jenis imunisasi tersebut diberikan oleh dokter praktik atau pribadi.
"Mengapa pemerintah tidak mewajibkan, karena perlindungan imunisasi itu hanya sementara. Dokter dan orangtualah yang tahu bagaimana kondisi anak sehingga perlu diberi imunisasi tersebut atau tidak. Sebab, kerentanan anak terhadap penyakit bisa berbeda satu dengan yang lain," kata Ariani.

Aida menambahkan, imunisasi pada dasarnya adalah merangsang badan membentuk kekebalan. Unsur yang dilemahkan adalah racun. Vaksin yang dimasukkan akan membentuk zat anti sehingga ketika ada kuman masuk si anak bisa tidak sakit karena sudah kebal, atau kalaupun sakit relatif ringan dan tidak menimbulkan komplikasi.

Bisa disimpulkan, anak yang kerap dimasuki kuman tertentu, dia akan semakin kebal terhadap penyakit dan jarang sakit. Justru, kata Aida, anak yang hidup di lingkungan yang selalu bersih dan steril bisa kerap terjangkit penyakit karena tubuhnya tidak terbiasa dengan kuman. Dengan demikian kekebalannya tidak terlatih. Anak seperti ini yang harus selalu diperhatikan kesehatannya, termasuk pemberian imunisasi yang beragam.

"Orangtua sebaiknya juga jangan lupa untuk mengulang imunisasi," ujar Aida mengingatkan .
Jika ingin lebih teliti lagi, masih ada imunisasi yang harus dilakukan, yakni imunisasi tetanus toxoid (TT). Jenis imunisasi ini minimal dilakukan lima kali seumur hidup untuk mendapatkan kekebalan penuh. Imunisasi TT yang pertama bisa dilakukan kapan saja, misalnya sewaktu remaja. Lalu TT2 dilakukan sebulan setelah TT1 (dengan perlindungan tiga tahun).

Tahap berikutnya adalah TT3, dilakukan enam bulan setelah TT2 (perlindungan enam tahun), kemudian TT4 diberikan satu tahun setelah TT3 (perlindungan 10 tahun), dan TT5 diberikan setahun setelah TT4 (perlindungan 25 tahun).

Oleh karena imunisasi TT ini kerap diabaikan, pemerintah biasanya menganjurkan imunisasi TT dilakukan pada calon suami-istri sebagai kelengkapan mendapatkan surat nikah. Imunisasi ini sangat berguna untuk melindungi bayi yang nantinya akan dilahirkan. Setelah mendapatkan suntikan pertama menjelang pernikahan, imunisasi TT tetap dilanjutkan hingga lima kali.

Gambaran mengenai imunisasi tersebut barangkali akan menambah panjang daftar catatan penting dalam buku agenda seseorang. Apa boleh buat, imunisasi sangat penting, terutama untuk anak usia 0 bulan hingga lima tahun yang sangat rentan terhadap penyakit.
Aida mengatakan, kartu imunisasi direncanakan akan menjadi syarat yang harus dilengkapi ketika anak akan masuk sekolah dasar. Ini sebagai salah satu cara untuk mengingatkan orangtua agar tidak lupa dengan jadwal imunisasi anaknya.

Matematika Untuk Bayi (2)

Bersamaan mulai berfungsinya mata seorang bayi dengan normal, sekaligus melihat fisik sekitarnya, proses pengajaran matematika sesungguhnya sedang berlangsung. Karena apa yang dilihatnya jelas berkaitan batasan-batasan benda, yang gilirannya pada ukuran dan satuan.

Kemudian diperkuat sikap bermanja sang ibu dengan memperlihatkan benda-benda ke hadapannya, sebagaimana dalam usaha membuat si bayi beraksi.

Namun mengingat pamor matematika cenderung untuk konsumsi usia sekolah, sehingga apa yang dilakukan mereka itu seakan- akan tidak berkaitan dengan matematika.

Akibatnya mereka tidak serius, dalam arti, bila ada kesempatan saja. Apalagi adanya predikat jelimet, komplek, dan susah yang dilekatkan pada tubuh matematika, tentu semakin membuat ibu tidak memprioritaskannya dalam jadwal pengasuhan.

Bila seorang ibu sudah bisa menerima perilakunya seperti itu sebagai proses pengajaran matematika juga, tentu akan semakin terangsang memberikan input kepada bayinya.

Sekarang tinggal pada metode, bagaimana urutan prioritasnya ? Jangan sampai yang lambat dicerna didulukan ketimbang yang cepat ditangkap, karena itu namanya meloncat.

Nah berikut ini akan disampaikan beberapa kiatnya (kita batasi pada aritmatika : salah satu cabang dari Matematika)

MEMPERLIHATKAN BOLA
Perlihatkanlah sejumlah bola dengan beberapa kali pindah posisi, yang berwarna gelap dan berbahan sama.

Diameternya lima ukuran saja dulu, 1 cm s/d 5 cm, yang rasanya standar dengan daya penglihatannya. Bukankah puting susu dan daerah hitam pada payudara, yang umumnya sering dilihat bayi ketika mulai menyusu, sekitar itu juga ?

Penampilan awalnya hendaknya berurutan dengan selisih waktu yang cukup. Tampilan acak dilakukan bila bayi sudah akrab.

Pada waktunya timbul kesan adanya perbedaan dan persamaan, yakni ketika semuanya diperlihatkan, serta membandingkan besar kecilnya.
Dipilih lingkaran mengingat kesempurnaan, kesederhanaan, dan keteraturannya, meskipun diproyeksikan ke bidang, sifat yang tidak dimiliki bangun lainnya.

Satu ukuran yang warnanya berlainan pun boleh, asal tajam serta sudah populer pada diri manusia sepanjang hidupnya. Hitam, hijau, merah, biru, dan kuning, misalkan.
Mana sajalah dulu yang dipakai. Substansinya hampir sama juga, hanya jenisnya lain.

Ketika tahap sekaligus, pengertian lainnya muncul pada bayi, tepatnya kaitan warna, ukuran, dan satuan melalui penggabungan dua macam input monumental yang sudah dikuasainya.

Pakailah lima bola berdiameter sama serta bisa digenggam. Sebanyak lima kali diperlihatkan, yang masing-masing diambil satu dan lima. Ini untuk pengurangan. Sebaliknya penjumlahan dengan menambahkan satu, sampai empat pada bola yang tergenggam.

Mengingat cirikhas pada setiap jumlah bola yang sering dilihatnya, bayi pun akan melihat kejanggalannya ketika dikurangi atau ditambah. Intersan serupa yang muncul sebentar-sebentar membuatnya semakin memahami hakikat bertambah dan berkurang, yang ditandai perubahan luas kelompok.

Apalagi pada peragaan bola yang diameter dan warnanya beragam. Pemahamannya tidak lagi terikat dengan ukuran, tetapi pada jumlah bola yang tampak.
Adanya perasaan terpisah bila sendiri dan bersama saat digendong, yang sudah muncul sebelumnya, sedikit-banyak ikut mempercepat pemahaman tersebut.

Bila sudah maksimal barulah bangun lain dilibatkan yang kerumitannya setingkat di atas bola, yaitu kubus, mengingat ketiga sifat bola tersebut masih terkandung juga di dalamnya.

Proses pengajarannya sama. Hanya waktunya semakin pendek karena formulanya sudah terjaring pada otak bayi dalam pengajaran bola. Tinggal mengaplikasikanya pada kubus. Bak mudahnya siswa SD menjawab 2 mangga + 3 mangga di rumah hanya karena sudah memahami hakikat 4 permen + 1 permen di sekolah.

Bisa diteruskan dengan menampilkan keduanya, kotak dan bola, dalam setiap peragaan. Ukuran dan warna tidak perlu dipersoalkan lagi, karena yang dibahas terbatas pada Aritmatika. Masalah jumlah sebaiknya tidak beranjak dari lima, agar semakin memperkuat basis intelektualnya. Toh nanti akan terangsang untuk mempertanyakan objek dengan jumlah berikutnya.

Akhirnya bayi akan benar-benar menganggap gabungan dan pisahan bisa dilakukan dengan benda apa saja. Terutama setelah bangun-bangun lainnya diperagakan. Pengertiannya tidak akan terpaku pada seragam atau beragam. Yang penting tampak langsung. Misalkan, setelah melihat dua bola dan tiga kotak di meja, yang penyimpanannya dengan tenggang waktu beberapa detik, ia pun mengerti adanya lima buah benda.

Tentu saja dalam setiap pengajaran diselingi dengan mengajak bayi melihat benda-benda yang mudah diinderainya di berbagai ruang di rumah. Selesai memperagakan dua bola, misalnya, bisa dilanjutkan dengan memperlihatkan kedua mata kita. Pokoknya yang sepadan serta sering tampak.

Tiada lain untuk membentuk karakter pengasosiasian, sehingga terasalah, apa yang diajarkan terhubungkan dengan apa yang dilihatnya.

Terang saja bila dua lemari yang diperlihatkan akan susah, karena matanya belum sanggup dipakai untuk melihatnya sekaligus. Bisa-bisa ia memandangnya sebagai satu benda saja. Berarti tidak nyambung.

Dua kaki pun sama, mengingat jarang tampak, sehingga kurang ampuh untuk memperkokoh pengertian. Lagi pula jarang orangtua memperlihatkan kakinya. Terlihat oleh bayi pun mungkin tidak.

MENYERTAI KEHIDUPAN BAYI
Jadi pengajaran ini dimaksudkan untuk menyertai kehidupan bayi sehari-hari, khususnya dalam memandang benda-benda, serta merangsangnya menghubungkan satu sama lain. Bayi yang sudah sering melihat payudara ibunya, maka dengan peragaan dua bola dan tiga kotak, masing-masing segera terbayang olehnya akan persamaan atau perbedaan intuisinya.
Sebaliknya bila tidak, bayangan itu memang akan muncul juga. Tetapi tidak akan secepat itu.

Persis dengan dua WNI yang ber-IQ sama disuruh mengumpulkan sejumlah kata dengan awalan huruf tertentu. Apakah sama cepat bila salah satunya menggunakan kamus ? Tidak toh !

Ingat ! Kemampuan menyerap pengajaran matematika pada siswa kelas I SD tidak hanya tergantung tingkat kecerdasan, juga pengalaman era pra sekolah berupa frekwensi pengamatan objek-objek melalui peragaan seperti contoh di atas di samping langsung terhadap objek-objek sekitarnya.

Tidak heranlah bila banyak ilmuwan berkata bahwa banyaknya memori semacam itu terpatri pada bayi akan mempengaruhi daya : kreatif, kritis, atau aktifnya kelak. Terlebih otak saat itu sangat ampuh untuk merekam.

Sesungguhnya masih bayi tidak tepat dijadikan alasan untuk menangguhkannya. Mendingan alasan takut salah. Tetapi terakhir ini perlu ditindaklanjuti dengan mencari metodenya. Bila diam saja itu namanya nrimo !

BERAKOMODASI DENGAN FISIK/MENTAL BAYI
Hanya sebagai konsekwensi fisik/mental bayi masih rawan, caranya harus serba telaten. Dengan kata lain, sesuai dengan karakteristik khasnya. Bagaimana memanjakan dan mencermati dalam memandikan, membobokan, dan menyusui demikian juga hendaknya dengan pengajaran matematika .

Jangan coba-coba berpedoman pada sistim untuk anak usia sekolah. Metode TK pun belum saatnya dipakai. Pokoknya sesuaikan saja dengan dunianya pada usia tersebut.

Waktunya harus tepat, ketika badannya sedang bugar dan wajahnya sedang ceria. Syukur-syukur kamar pun tenang dan adem.

Jangan sampai alat peragaannya menimpa badan, apalagi mukanya, karena dikhawatirkan menimbulkan trauma, yang gilirannya bersikap kapok. Taroklah terjadi juga. Pertimbangkanlah mencari alternatif sepadan. Misalkan warnanya diganti.

Bila bayi tiba-tiba rewel segera hentikan. Ikuti dulu kemauannya. Apakah mau digendong, tidur, atau menyusu ? Bisa juga karena popoknya kurang memuaskan atau terkena kencing.

Pokoknya kita harus mempunyai kira-kira, kapan si bayi dalam kondisi prima dan gembira. Untuk itu pribadi khasnya harus dipahami pada berbagai suasana.

MEMPERDENGARKAN ANGKA
Sebutan angka, satu, dua, dan seterusnya, cukup diperdengarkan secara berurutan, pelan, dan bernada. Tanpa itu akan memberi kesan heboh, kaku, dan marah, yang bisa membuatnya terkejut dan menangis, sehingga tidak termakan sedikit pun.

Mengingat pendengaran bayi sudah berfungsi ketika masih dalam rahim, berarti itu bisa dilakukan sejak lahir.

Memang mulanya tidak akan mengerti juga. Tetapi karena sering didengar, akan irama verbal akan terekam juga. Berarti kelak semakin mudahlah bayi mengucapkannya ketika sudah bisa berbicara. Tinggal nanti mengaplikasikannya ke sejumlah benda yang terkait, sehingga ia pun akan mengerti, apa yang dimaksud dengan masing-masing. Proses pengajaran ini bisa dilakukan setelah usianya setahun.

Semua itu akan memberikan kredit point terhadap wawasan intelektual. Substansinya tidak bisa dianggap kecil. Demikian juga terhadap kemampuannya bergulat seputar matematika di bangku sekolah.

Sering kita lihat beberapa mainan/makanan kesukaan bayi berusia dua tahun diambil saudaranya secara diam-diam. Reaksinya beragam, saat itu juga, beberapa detik kemudian, atau tidak sama sekali. Ini mengindikasikan daya hitungnya yang berlainan, terlepas pelit-sosial, takut-berani, dan cuek-pedulinya.

Celakanya bila sampai dilakukan orang luar, sementara harganya mahal dan nilainya tinggi.

Jadi sesungguhnya dengan pendidikan sejak lahir itu akan memperbesar daya kritis di kemudian hari, khususnya sikap tanggap terhadap perubahan hak miliknya.

MILYARAN NEURON BAYI
Sejak lahir otak manusia yang terdiri dari milyaran neuron itu sudah siap dianyam menjadi jalinan akal melalui masukan berbagai fenomena yang datang dari kehidupannya sehari-hari. Jadi tiada alasan untuk memisahkan bayi dengan matematika sampai usia sekolah, mengingat keduanya sudah berintegrasi otomatis sejak dini.

Walaupun sifatnya autodidak, berdasarkan pengideraan sehari-hari, namun dasar-dasar pengajaran matematika sudah diperolehnya, yakni yang berlangsung secara alamiah.

Warna iramanya perlu dikenali sebagai referensi. Kemudian dikembangkan dengan memperkenalkan materi pengajaran yang kira-kira akan membuat si bayi merasakan adanya sambungan memori.

Taroklah bayi sudah sering melihat benda berjumlah satu, dua, dan tiga. Bukan berarti materi selanjutnya dengan lambang bilangan empat, karena akan bengong, tetapi dengan memperlihatkan benda yang jumlahnya empat, agar perbendaharaan memorinya semakin banyak.

Tanpa memperhitungkan irama, itu ibarat seorang guru TK yang menyanyikan sejumlah lagu, tetapi masing-masing hanya pada bait pertama, dengan alasan, bisa dilanjutkan di rumah.

Nah ... bagaimana pun setiap muridnya akan merasa kurang sreg atau belum lengkap. Perasaan kecewa seperti inilah membawa mereka malas mendengarkan, apalagi mengikutinya.

PENUTUP
Akhirnya berpulang pada antusias mereka yang berkompeten untuk merintis sampai mengwujudkannya sebagai budaya pendidikan segmen matematika di kalangan bayi baru lahir. Maka seyogyanya dipikirkan sejak dini.
Sumber (NASRULLAH IDRIS, bidang studi : Reformasi Sains/Matematika/Teknologi)

Mainan Komputer Asah Otak

Mainan komputer sejak lama dianggap oleh para pengecamnya sebagai hiburan yang tidak mengasah otak.
Tetapi sekarang muncul jenis mainan komputer baru yang justru sebaliknya.

Nintendo telah menjual hampir lima juta buah dari tiga mainan pengasah otak Nintendo DS sejak seri mainan itu diluncurkan di Jepang setahun lalu.
Judul pertama dalam seri mainan otak itu, Dr Kawashima's Brain Training: How Old Is Your Brain? (Latihan Otak Dr Kawashima: Berapa Usia Otak Anda?), menantang pemain dengan latihan harian untuk mengasah otak.

Latihan yang ditawarkan mainan itu termasuk persoalan matematika sederhana, menghitung orang keluar masuk sebuah rumah, menggambar di layar sentuh Nintendo DS, dan membaca karya sastra klasik di mikrofon alat tersebut.

Para pemain kemudian diberitahu usia otak mereka yang mencerminkan kemampuan mereka menyelesaikan persoalan. Semakin sering berlatih, otak anda akan menjadi semakin muda di saat anda mencetak angka yang lebih baik.

Latihan Otak Dr Kawashima telah terjual sekitar 1,8 juta buah, setelah setahun dirilis masih masuk ke 10 besar mainan komputer di Jepang.
Namun kesuksesan mainan asah otak ini bukan karena kepandaian iklan para pemasarnya.

Berbeda dengan mainan fiksi buata Nintendo lainnya, seperti Donkey Kong atau Mario, Dr Kawashima adalah pakar otak yang terkenal di Jepang.
Kawashima adalah lulusan Universitas Kedokteran Tohoku dan merupakan salah satu peneliti scan otak terkenal di Jepang.
Dia juga terkenal sebagai penulis buku. Dua buku yang dia tulis tentang latihan otak terjual lebih dari satu juta eksemplar di Jepang.

Presiden Nintendo, Satoru Iwata memiliki gagasan untuk memproduksi permainan komputer yang dapat mendorong kemampuan otak pemainnya dan mengajak Dr Kawashima untuk bergabung dalam proyek ini.
Tren Baru
Kini perusahaan game di Jepang juga mengikuti jejak Nintendo dalam mengembangkan permainan kecerdasan.
Sega bekerja sama dengan Kenichiro Mogi, seorang peneliti di Laboratorium Penelitian Sains milik Sony, untuk membuat permainan asah otak bagi Sony PSP.
Dan Bandai Namco ingin mengintegrasikan mainan laga mereka ke dalam judul mainan asah otak yang baru.

Di Inggris, setelah mengeluarkan Latihan Otak Dr Kawashima, Nintendo akan merilis game Akademi Otak tahun depan.
Permainan ini akan mengukur berat otak anda dari hasil serangkaian tes yang anda jalani.
Komputer kemudian akan membandingkan otak anda dengan otak orang-orang terpandai dalam sejarah.

Menunda Kehamilan Berpotensi Kanker Payudara

Bagi Anda yang ingin menunda kehamilan, mungkin informasi ini penting untuk diketahui. Di Kanada, jumlah wanita penderita kanker payudara yang usianya di bawah 50 tahun meningkat. Menurut dugaan sementara, hal tersebut disebabkan karena banyaknya wanita di negara tersebut yang menunda kehamilan.

"Ini bisa jadi fakta yang menguatkan faktor resiko kanker payudara," kata Dr.Loraine Marrett dari Pusat Peduli Kanker Ontario dan Pusat Kesehatan Masyarakat Kanada. "Penelitian kami didasarkan pada wanita yang baru menjalani kehamilan saat usianya memasuki paruh baya," katanya.
Penelitian yang bernama Kanker Pada Dewasa Muda Kanada, menemukan jumlah kanker payudara pada wanita berusia 20 dan 49 tahun, meningkat 50,3 persen pada 100 ribu populasi di tahun 2005.

Sementara itu, usia rata-rata wanita yang melahirkan pertama kali mengalami perubahan selama beberapa dekade. Pada pertengahan tahun 1960-an rata-rata usia ibu melahirkan adalah 22 tahun, lalu bergeser menjadi 26 tahun pada tahun 1990-an.

Hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa semakin lanjut usia ibu melahirkan, mungkin berpengaruh pada meningkatnya resiko terkena kanker payudara, terutama pada wanita yang baru menjalani kehamilan di usia 40-an. Selain faktor usia, peneliti juga menyebut tidak dilakukannya deteksi dini sebagai faktor lainnya.

Dr.Marrett mengatakan meningkatkan resiko kanker berkaitan dengan perubahan sel yang terjadi di payudara selama kehamilan dan sesudah melahirkan.
Wanita yang baru melahirkan saat berusia 35 tahun memiliki resiko 1,6 kali lebih tinggi untuk terkena kanker payudara dibanding wanita yang melahirkan anak pertamanya di usia 26 atau 27 tahun.
Calgarian Ann Pardon telah berusia 36 tahun saat ia melahirkan anak pertamanya. Menurutnya keputusan itu dibuatnya karena ia ingin berkonsentrasi dulu pada karirnya, selain itu ia dan suami memang ingin memiliki rumah sebelum mempunyai anak.

Desember tahun 2006, pada usia 44 tahun, Pardon didiagnosa terkena kanker payudara. Tetapi ia tidak yakin itu disebabkan karena ia menunda kehamilan, meski tidak ada riwayat kanker di keluarganya.
Para ahli setuju bahwa banyak faktor yang membuat seseorang terkena kanker payudara, antara lain riwayat keluarga, kepadatan dan kondisi payudara, penggunaan hormon pengganti dalam waktu lama dan meningkatnya BMI tubuh.

Wanita yang sudah menstruasi pada usia terlalu muda atau yang berhenti menstruasi di usia lanjut juga termasuk dalam kelompok orang yang memiliki resiko tinggi. Meski jumlah penderita kanker payudara pada wanita berusia 40-an meningkat, tetapi pada saat yang sama peneliti juga menemukan jumlah wanita yang meninggal karena kanker tersebut berkurang. Bisa jadi hal tersebut disebabkan kemajuan terapi dan pengobatan penderita kanker saat ini.

Merawat Gigi & Mulut Balita dan Anak

Perawatan gigi dan mulut pada masa balita dan anak ternyata cukup menentukan kesehatan gigi dan mulut mereka pada tingkatan usia selanjutnya. Beberapa penyakit gigi dan mulut bisa mereka alami bila perawatan tidak dilakukan dengan baik. Di antaranya caries (lubang pada permukaan gigi), ginggivitis (radang gusi), dan sariawan.

Untuk mencegahnya, beberapa hal berikut perlu mendapatkan perhatian orang tua:

  1. Kurangi konsumsi makanan manis dan mudah melekat pada gigi seperti permen atau coklat. Namun melarang sama sekali dapat menimbulkan dampak psikis.
  2. Ajak mereka menggosok gigi secara teratur dan benar pada pagi, sore, dan menjelang tidur. Lebih baik lagi bila dilakukan setiap usai makan. Biasakan mereka berkumur-kumur setelah makan makanan manis.
  3. Siapkan makanan kaya kalsium (ikan & susu), fluor (teh, daging sapi & sayuran hijau), fosfor, serta vitamin A (wortel), C (bebuahan), D (susu), dan E (kecambah). Mineral dan vitamin tersebut diperlukan untuk pertumbuhan gigi mereka.
  4. Jaga higiene oral mereka dengan baik. Bila ada karang gigi segera bawa ke dokter gigi untuk dibersihkan.
  5. Ajak mereka memeriksakan gigi enam bulan sekali.
  6. Bila tiba-tiba mengeluh sakit gigi, suruh mereka berkumur dengan air garam hangat dan lubang ditutup kapas berminyak cengkeh. Bila sariawan, suruh mereka berkumur dengan air rebusan sirih dan garam yang hangat. Lalu, bawa ke dokter/klinik gigi.

(drg. Sri Wahyuni)

Matematika Untuk Bayi (1)

Kiat Mengajarkan Matematika Kepada Bayi Berusia O - 1 Tahun
Bersamaan mulai berfungsinya mata seorang bayi dengan normal, sekaligus melihat fisik sekitarnya, proses pengajaran matematika sesungguhnya sedang berlangsung. Karena apa yang dilihatnya jelas berkaitan "batasan-batasan benda", yang gilirannya pada "ukuran" dan "satuan".

Kemudian diperkuat sikap bermanja sang ibu dengan memperlihatkan benda-benda ke hadapannya, sebagaimana dalam usaha membuat si bayi beraksi.

Namun mengingat pamor matematika cenderung untuk konsumsi usia sekolah, sehingga apa yang dilakukan mereka itu seakan-akan tidak berkaitan dengan matematika.
Akibatnya mereka tidak serius, dalam arti, bila ada kesempatan saja. Apalagi adanya predikat "jelimet", "komplek", dan "susah" yang dilekatkan pada tubuh matematika, tentu semakin membuat ibu tidak memprioritaskannya dalam jadwal pengasuhan.

Bila seorang ibu sudah bisa menerima perilakunya seperti itu sebagai proses pengajaran matematika juga, tentu akan semakin terangsang memberikan input kepada bayinya.

Sekarang tinggal pada metode, bagaimana urutan prioritasnya ? Jangan sampai yang lambat dicerna didulukan ketimbang yang cepat ditangkap, karena itu namanya meloncat.

Nah ... berikut ini akan disampaikan beberapa kiatnya (kita batasi pada aritmatika : salah satu cabang dari Matematika) "MEMPERLIHATKAN BOLA"

Perlihatkanlah sejumlah bola dengan beberapa kali pindah posisi, yang berwarna gelap dan berbahan sama. Diameternya lima ukuran saja dulu, 1 cm s/d 5 cm, yang rasanya standar dengan daya penglihatannya. Bukankah puting susu dan daerah hitam pada payudara, yang umumnya sering dilihat bayi ketika mulai menyusu, sekitar itu juga ?

Penampilan awalnya hendaknya berurutan dengan selisih waktu yang cukup. Tampilan acak dilakukan bila bayi sudah akrab. Pada waktunya timbul kesan adanya perbedaan dan persamaan, yakni ketika semuanya diperlihatkan, serta membandingkan besar kecilnya. Dipilih lingkaran mengingat kesempurnaan, kesederhanaan, dan keteraturannya, meskipun diproyeksikan ke bidang, sifat yang tidak dimiliki bangun lainnya.

Satu ukuran yang warnanya berlainan pun boleh, asal tajam serta sudah populer pada diri manusia sepanjang hidupnya. Hitam, hijau, merah, biru, dan kuning, misalkan. Mana sajalah dulu yang dipakai. Substansinya hampir sama juga, hanya jenisnya lain. Ketika tahap sekaligus, pengertian lainnya muncul pada bayi, tepatnya kaitan warna, ukuran, dan satuan melalui penggabungan dua macam input monumental yang sudah dikuasainya.

Pakailah lima bola berdiameter sama serta bisa digenggam. Sebanyak lima kali diperlihatkan, yang masing-masing diambil satu, ..., dan lima. Ini untuk pengurangan. Sebaliknya penjumlahan dengan menambahkan satu, ..., sampai empat pada bola yang tergenggam. Mengingat cirikhas pada setiap jumlah bola yang sering dilihatnya, bayi pun akan melihat kejanggalannya ketika dikurangi atau ditambah. Intersan serupa yang muncul sebentar-sebentar membuatnya semakin memahami hakikat "bertambah" dan "berkurang", yang ditandai perubahan luas kelompok. Apalagi pada peragaan bola yang diameter dan warnanya beragam. Pemahamannya tidak lagi terikat dengan ukuran, tetapi pada jumlah bola yang tampak.

Adanya perasaan "terpisah bila sendiri" dan "bersama saat digendong", yang sudah muncul sebelumnya, sedikit-banyak ikut mempercepat pemahaman tersebut. Bila sudah maksimal barulah bangun lain dilibatkan yang kerumitannya setingkat di atas bola, yaitu kubus, mengingat ketiga sifat bola tersebut masih terkandung juga di dalamnya. Proses pengajarannya sama. Hanya waktunya semakin pendek karena formulanya sudah terjaring pada otak bayi dalam pengajaran bola. Tinggal mengaplikasikanya pada kubus. Bak mudahnya siswa SD menjawab "2 mangga + 3 mangga" di rumah hanya karena sudah memahami hakikat "4 permen + 1 permen" di sekolah. Bisa diteruskan dengan menampilkan keduanya, kotak dan bola, dalam setiap peragaan. Ukuran dan warna tidak perlu dipersoalkan lagi, karena yang dibahas terbatas pada Aritmatika. Masalah jumlah sebaiknya tidak beranjak dari lima, agar semakin memperkuat basis intelektualnya. Toh nanti akan terangsang untuk mempertanyakan objek dengan jumlah berikutnya.

Akhirnya bayi akan benar-benar menganggap "gabungan" dan "pisahan" bisa dilakukan dengan benda apa saja. Terutama setelah bangun-bangun lainnya diperagakan. Pengertiannya tidak akan terpaku pada seragam atau beragam. Yang penting tampak langsung. Misalkan, setelah melihat dua bola dan tiga kotak di meja, yang penyimpanannya dengan tenggang waktu beberapa detik, ia pun mengerti adanya lima buah benda. Tentu saja dalam setiap pengajaran diselingi dengan mengajak bayi melihat benda-benda yang mudah diinderainya di berbagai ruang di rumah. Selesai memperagakan "dua bola", misalnya, bisa dilanjutkan dengan memperlihatkan kedua mata kita. Pokoknya yang sepadan serta sering tampak.

Tiada lain untuk membentuk karakter "pengasosiasian", sehingga terasalah, apa yang diajarkan terhubungkan dengan apa yang dilihatnya. Terang saja bila dua lemari yang diperlihatkan akan susah, karena matanya belum sanggup dipakai untuk melihatnya sekaligus. Bisa-bisa ia memandangnya sebagai satu benda saja. Berarti tidak nyambung. Dua kaki pun sama, mengingat jarang tampak, sehingga kurang ampuh untuk memperkokoh pengertian. Lagi pula jarang orangtua memperlihatkan kakinya. Terlihat oleh bayi pun mungkin tidak. "MENYERTAI KEHIDUPAN BAYI"

Jadi pengajaran ini dimaksudkan untuk menyertai kehidupan bayi sehari-hari, khususnya dalam memandang benda-benda, serta merangsangnya menghubungkan satu sama lain. Bayi yang sudah sering melihat payudara ibunya, maka dengan peragaan "dua bola" dan "tiga kotak", masing-masing segera terbayang olehnya akan "persamaan" atau "perbedaan" intuisinya. Sebaliknya bila tidak, bayangan itu memang akan muncul juga. Tetapi tidak akan secepat itu. Persis dengan dua WNI yang ber-IQ sama disuruh mengumpulkan sejumlah kata dengan awalan huruf tertentu. Apakah sama cepat bila salah satunya menggunakan kamus ? Tidak toh ! Ingat ! Kemampuan menyerap pengajaran matematika pada siswa kelas I SD tidak hanya tergantung tingkat kecerdasan, juga pengalaman era pra sekolah berupa frekwensi pengamatan objek- objek melalui peragaan seperti contoh di atas di samping langsung terhadap objek-objek sekitarnya.

Tidak heranlah bila banyak ilmuwan berkata bahwa banyaknya memori semacam itu terpatri pada bayi akan mempengaruhi daya : kreatif, kritis, atau aktifnya kelak. Terlebih otak saat itu sangat ampuh untuk merekam. Sesungguhnya "masih bayi" tidak tepat dijadikan alasan untuk menangguhkannya. Mendingan alasan "takut salah". Tetapi terakhir ini perlu ditindaklanjuti dengan mencari metodenya. Bila diam saja itu namanya nrimo ! "BERAKOMODASI DENGAN FISIK/MENTAL BAYI" Hanya sebagai konsekwensi fisik/mental bayi masih rawan, caranya harus serba telaten. Dengan kata lain, sesuai dengan karakteristik khasnya. Bagaimana memanjakan dan mencermati dalam memandikan, membobokan, dan menyusui demikian juga hendaknya dengan pengajaran matematika.

Jangan coba-coba berpedoman pada sistim untuk anak usia sekolah. Metode TK pun belum saatnya dipakai. Pokoknya sesuaikan saja dengan dunianya pada usia tersebut. Waktunya harus tepat, ketika badannya sedang bugar dan wajahnya sedang ceria. Syukur-syukur kamar pun tenang dan adem. Jangan sampai alat peragaannya menimpa badan, apalagi mukanya, karena dikhawatirkan menimbulkan trauma, yang gilirannya bersikap kapok. Taroklah terjadi juga. Pertimbangkanlah mencari alternatif sepadan. Misalkan warnanya diganti. Bila bayi tiba-tiba rewel segera hentikan. Ikuti dulu kemauannya. Apakah mau digendong, tidur, atau menyusu ? Bisa juga karena popoknya kurang memuaskan atau terkena kencing. Pokoknya kita harus mempunyai kira-kira, kapan si bayi dalam kondisi prima dan gembira. Untuk itu pribadi khasnya harus dipahami pada berbagai suasana. "MEMPERDENGARKAN ANGKA" Sebutan angka, satu, dua, dan seterusnya,cukup diperdengarkan secara berurutan, pelan, dan bernada. Tanpa itu akan memberi kesan heboh, kaku, dan marah, yang bisa membuatnya terkejut dan menangis, sehingga tidak termakan sedikit pun.

Mengingat pendengaran bayi sudah berfungsi ketika masih dalam rahim, berarti itu bisa dilakukan sejak lahir. Memang mulanya tidak akan mengerti juga. Tetapi karena sering didengar, akan irama verbal akan terekam juga. Berarti kelak semakin mudahlah bayi mengucapkannya ketika sudah bisa berbicara. Tinggal nanti mengaplikasikannya ke sejumlah benda yang terkait, sehingga ia pun akan mengerti, apa yang dimaksud dengan masing- masing. Proses pengajaran ini bisa dilakukan setelah usianya setahun. Semua itu akan memberikan kredit point terhadap wawasan intelektual. Substansinya tidak bisa dianggap kecil. Demikian juga terhadap kemampuannya bergulat seputar matematika di bangku sekolah. Sering kita lihat beberapa mainan/makanan kesukaan bayi berusia dua tahun diambil saudaranya secara diam-diam. Reaksinya beragam, "saat itu juga", "beberapa detik kemudian", atau "tidak sama sekali". Ini mengindikasikan daya hitungnya yang berlainan, terlepas pelit-sosial, takut-berani, dan cuek-pedulinya. Celakanya bila sampai dilakukan orang luar, sementara harganya mahal dan nilainya tinggi. Jadi sesungguhnya dengan pendidikan sejak lahir itu akan memperbesar "daya kritis" di kemudian hari, khususnya sikap tanggap terhadap perubahan hak miliknya. "MILYARAN NEURON BAYI"

Sejak lahir otak manusia yang terdiri dari milyaran neuron itu sudah siap dianyam menjadi jalinan akal melalui masukan berbagai fenomena yang datang dari kehidupannya sehari-hari. Jadi tiada alasan untuk memisahkan bayi dengan matematika sampai usia sekolah, mengingat keduanya sudah berintegrasi otomatis sejak dini. Walaupun sifatnya "autodidak", berdasarkan pengideraan sehari- hari, namun dasar-dasar pengajaran matematika sudah diperolehnya, yakni yang berlangsung secara alamiah. Warna iramanya perlu dikenali sebagai referensi. Kemudian dikembangkan dengan memperkenalkan materi pengajaran yang kira- kira akan membuat si bayi merasakan adanya sambungan memori.

Taroklah bayi sudah sering melihat benda berjumlah "satu", "dua", dan "tiga". Bukan berarti materi selanjutnya dengan lambang bilangan "empat", karena akan bengong, tetapi dengan memperlihatkan benda yang jumlahnya "empat", agar perbendaharaan memorinya semakin banyak. Tanpa memperhitungkan irama, itu ibarat seorang guru TK yang menyanyikan sejumlah lagu, tetapi masing-masing hanya pada bait pertama, dengan alasan, bisa dilanjutkan di rumah. Nah... bagaimana pun setiap muridnya akan merasa kurang sreg atau belum lengkap. Perasaan kecewa seperti inilah membawa mereka malas mendengarkan, apalagi mengikutinya. "PENUTUP" Akhirnya berpulang pada antusias mereka yang berkompeten untuk merintis sampai mengwujudkannya sebagai budaya pendidikan segmen matematika di kalangan bayi baru lahir. Maka seyogyanya dipikirkan sejak dini.