Jumat, 08 Februari 2008

PIL KB Pria Aman & Efektif

Jika selama ini wanita dituntut selalu mengkonsumsi pil KB saat berhubungan seksual, kini kewajiban tersebut bisa digantikan oleh pria. Studi di Inggris menemukan pil kontrasepsi pada pria terbukti aman dan efektif untuk mengontrol kelahiran.

Percobaan yang dilakukan pada 1.500 pria menemukan tingkat sperma mereka akan 'pulih' dalam periode waktu tiga bulan setelah mereka tak mengkonsumsi pil tersebut. Pernyataan ini dimuat dalam jurnal 'The Lancet' yang akan dipublikasikan dalam waktu dekat.
"Studi ini makin meningkatkan keyakinan bahwa pil kontrasepsi juga bisa dilakukan oleh pria. Selain bisa berpartisipasi menekan angka kelahiran, pil ini juga turut membantu mengatur program keluarga berencana, yang selama ini lebih banyak didominasi wanita," papar Peter Liu dari Universitas Sydney.

Sementara itu Fred Wu dari Universitas Manchester mengatakan pada surat kabar Daily Mail, pil-pil tersebut diharapkan mulai beredar di pasaran sekitar lima sampai delapan tahun mendatang.

Studi dan riset tentang pil KB pada pria ini pernah dilakukan pada 2002 lalu, oleh para dokter di Universitas Washington dalam usahanya mengembangkan pil KB khusus pria sebagai alternatif lain selain menggunakan kondom.

Mereka meminta 50 pria untuk meminum tablet yang mengandung hormon untuk 'mengakali' sistem tubuh mereka. Seperti halnya pil yang biasanya dikonsumsi wanita, pil ini bisa menekan jutaan sperma yang diproduksi pria setiap harinya.

"Sebetulnya agak lebih sulit, secara biologis, untuk mematikan produksi semua sperma itu," kata Dr William Bremner, direktur Male Contraception Research Center pada Universitas Washington, yang mengaku menghabiskan dana sekitar US$9,5 juta selama lima tahun penelitian.

Bremner sendiri sudah mempelajari pil kontrasepsi selama 25 tahun, namun penelitian di bidang ini bisa dibilang sangat lamban, karena seluruh masyarakat dan industri farmasi di Amerika masih percaya dengan keyakinan bahwa pencegahan kehamilan itu semata-mata hanya urusan wanita.

Bagaimana pil tersebut bekerja?
"Seperti kita tahu testikel (buah pelir) memproduksi testosteron dan sperma," kata Dr. John Amory dari Universitas Washington. Pil ini memanfaatkan testosterone eksternal yang memberi isyarat pada otak dan kemudian meminta testikel untuk berhenti memproduksi sperma dan testosteron.

Penambahan progestin turut memperbaiki keefektifan pil tersebut hampir sekitar 95 persen, meskipun para peneliti masih terus menguji apa yang bisa mengontrol sperma berhenti berproduksi.

Penelitian akan terus dikembangkan untuk menghentikan produksi sperma namun tanpa mengurangi gairah seksual, metabolisme normal tubuh serta mengurangi resiko gangguan prostat.

Sumber : KapanLagi.com (sciencedaily/rit)

Tidak ada komentar: