Jumat, 08 Februari 2008

Anak Berbohong & Cara Mengatasinya

Bila kita perhatikan anak yang berusia pra sekolah tidak mau mengakui melakukan sesuatu yang jelas-jelas kita tahu telah dilakukannya, belum tentu dia bermaksud membohongi kita.

Berikut sejumlah hal yang membuat anak melakukan kebohongan.

  1. Lupa
    Anak-anak usia pra sekolah memiliki daya ingat yang pendek. Oleh karena itu, si kecil tidak mencoba untuk berbohong ketika Anda bertanya, kenapa dia bertengkar. Yang dia ingat hanyalah ia tadi telah berusaha merebut mainan dari temannya. 2. Harapan
    Saat anak yang berusia pra sekolah berkeras mengatakan dia tidak memecahkan vas bunga Anda yang mahal, sebetulnya bukan maksud dia untuk mengingkari kenyataan. Masalahnya, dia sedang berharap hal tersebut tidak terjadi dan oleh karena itu dia meyakinkan dirinya, hal tersebut tidak ada hubungannya dengan dirinya.
  2. Imajinasi yang aktif
    Di usia ini anak-anak kaya dengan fantasi. Kreativitas mereka memuncak dan mereka berpikir, apa yang ada di dalam alam pikirannya memang betul. Lagipula, menurut mereka, setiap orang berpergian ke bulan menggunakan roket raksasa.
  3. Tidak ingin dicela
    Anak tahu, kok, kelakuannya yang buruk akan mengecewakan Anda. Nah, untuk menghindari murka Anda, mereka lebih memilih berbohong.
  4. Ingin dikagumi
    Mengarang cerita membuat anak Anda merasa dirinya penting. Saat dia menceritakan pada Anda bahwa dia berenang di kolam renang untuk orang dewasa, sebetulnya dia sangat ingin dipuji dan dikagumi. Dan hal ini bukan merupakan kebohongan yang disadari.
  5. Minta perhatian
    Anak merasa, bila dia mengarang cerita maka cara ini merupakan jurus jitu untuk mendapatkan respon dari Anda. Dia bahkan tidak memikirkan sisi negatifnya. Kebiasaan mengarang cerita akan berlangsung bila dia mendapatkan perhatian yang diinginkannya.
  6. Penting & Hebat
    Bila anak mengatakan dialah yang menyelamatkan pengasuhnya saat jatuh dari ayunan, sebetulnya dia mencoba menciptakan suatu situasi yang membuat dia merasa penting.
  7. Menguji peraturan
    Pada jam tidur siang, si kecil yang berusia 5 tahun berkeras ingin menonton tv, padahal dia tahu, di jam tidur siang, Anda tidak memperkenankannya menonton televisi. Mulailah dia merajuk sambil mengatakan, seharian itu belum menonton televisi dan Anda tahu dia berbohong. Hal ini wajar karena mereka merasa terkungkung dengan peraturan-peraturan yang diberikan oleh orangtuanya.

YANG HARUS DI LAKUKAN

  1. Bersikap tenang
    Tampaknya berlawanan dengan apa yang ingin Anda lakukan (Jelas Anda tak ingin mendukung kebohongannya) namun cara terbaik untuk mengatasi keadaan ini adalah dengan mengambil langkah sesuai dengan keadaan yang terjadi.
    Tapi Anda perlu mengingatkan diri sendiri, berbohong adalah merupakan bukti bahwa anak sedang belajar apa yang benar dan yang salah. Di sisi lain anak tengah belajar mengembangkan kesadaran dan pengertian yang jelas atas perbedaan antara fakta dan fiksi. Lagipula, bila dia merasa dia tidak berbuat salah, mengapa dia harus pusing-pusing menutupinya?
  2. Cari tahu penyebabnya
    Bila si kecil merupakan bualan untuk sesaat, mungkin dia ingin menikmati rasa kepuasaan sebagai manusia untuk merasa penting dan dihargai. Dalam hal ini, sebaiknya Anda tidak memberikan dukungan atas kebohongan-kebohongan yang dilakukannya dengan memberikan pujian atas usaha dan prestasinya.
  3. Jangan menyalahkannya
    Berikan komentar yang membuat mereka mengaku, bukan menyangkal.
  4. Beri simpati
    Bila dia secara diam-diam memakan coklat, dan tidak mau mengakuinya (sementara itu mulutnya penuh dengan coklat), tidak berarti dia jahat. Dia hanya berusaha mendapatkan fakta bahwa tidak semua yang diinginkannya merupakan miliknya.
  5. Terapkan konsekuensi yang sesuai
    Bila anak berusaha menyelamatkan dirinya, maka dia harus mendapatkan konsekuensi yang sesuai. Dengan cara ini dia akan belajar, berbohong tidak berguna tetapi justru merugikan dirinya sendiri.
  6. Ajari pentingnya kejujuran
    Anak mungkin tahu, berbohong itu tidak baik, tetapi belum tentu dia mengerti bahwa dampak moralnya adalah bahwa seseorang yang berbohong menjadi orang yang tidak dapat dipercaya. Anda dapat menanamkan kejujuran kepadanya melalui cerita- cerita.
  7. Bersikap positif, bukan menghukum
    Bila Anda berharap si kecil mau mengakui kesalahannya, jangan memberikan respon atas kejujurannya dengan meluapkan kemarahan Anda kepadanya. Soalnya jika memberi respon yang ekstrem, lain waktu dia tidak akan mengakui bahwa dia melakukan kesalahan.
    Bila Anda memberikan hukuman atas kebohongannya, hal itu tidak akan memberikan efek seperti yang Anda harapkan. Anak-anak yang dihukum atas kebohongan-kebohongan kecil justru akan melakukan kebohongan-kebohongan yang lebih besar. Beri pujian terhadap anak yang mau mengakui kesalahannya. Dukungan positif akan lebih efektif dibandingkan dengan hukuman.
  8. Yakinkan ia tetap dicintai
    Bila anak tidak sengaja memecahkan lampu kamar tidurnya, dia pasti takut mengakuinya karena khawatir ibu tidak sayang lagi kepadanya. Jelaskan dan yakinkan lagi si kecil, ibu dan ayah tetap mencintainya walaupun dia telah melakukan sesuatu yang Anda harapkan tidak dia lakukan.
  9. Tentukan parameter
    Jelaskan pada anak bila dia ingin mengambil kue dari piring orang lain, misalnya, dia harus minta izin dari orang tersebut dengan menggunakan kata-kata yang sopan. Dengan memberikan batasan atau aturan yang jelas, hal ini merupakan hal yang positif yang dapat Anda lakukan untuk anak.

Tidak ada komentar: