Rabu, 30 Januari 2008

Tips Mengatasi Ruam Susu Pada Bayi

Kulit si kecil terlihat kemerahan, membengkak, dan bersisik di sekitar pipi? Bisa jadi si kecil terkena Ruam Susu. Ruam ini menimbulkan rasa gatal dan memicu anak menggaruk area yang terkena ruam, membuat anak gelisah dan rewel. Rasa gatal Ruam Susu, semakin menjadi-jadi saat malam hari dan sangat mengganggu tidur anak.

Pipi adalah area kulit bayi yang sering terkena tetesan susu atau ASI, akibatnya ketika pipi bayi mengalami ruam, para ibu berpendapat, bahwa penyebab gangguan kulit tersebut adalah susu atau ASI. Latar belakang inilah yang menyebabkan ruam pada pipi bayi disebut Ruam/ Eksim Susu.

Istilah medis gangguan kulit ini adalah Dermatitis atopik. Sebenarnya Gangguan kulit ini tidak selalu berhubungan dengan susu atau ASI. Faktor yang berperanan penting pada gangguan kulit ini adalah faktor genetis (alergi yang diturunkan) dan gangguan kulit ini dapat dipicu oleh faktor lingkungan, seperti; debu, temperatur udara yang tinggi, dan kelembapan. Air susu yang menetes dan tidak segera dikeringkan pada pipi si kecil juga merupakan salah satu faktor yang dapat memicu timbulnya gangguan kulit tersebut.

Jika bayi Anda mengalami gangguan Ruam Susu, Anda dapat menanganinya dengan beberapa cara berikut ini:

  1. Selalu menjaga kebersihan kulit bayi.
  2. Jangan biarkan bekas tetesan susu mengering tanpa dibersihkan
  3. Mengoleskan pelembap kulit bayi pada area kulit yang terinfeksi segera setelah mandi.
  4. Pilihlah pelembab yang tidak mengandung parfum
  5. Mandikan bayi dengan sabun yang mengandung pelembap
  6. Usahakan agar anak tidak menggaruk bagian kulit tersebut, karena akan menimbulkan luka yang dapat memperburuk keadaan kulit
  7. Hindari paparan sinar matahari pada kulit bayi yang mengalami Ruam Susu.
  8. Bila udara panas dan bayi berkeringat, usahakan untuk menjaga agar kulit yang mengalami gangguan tetap kering. Upayakan agar bayi tetap nyaman dan berada dalam lingkungan yang sejuk
  9. Jika gangguan kulit bertambah parah, dan kulit terlihat membengkak, bawa segera si kecil ke dokter untuk mendapatkan pengobatan dan penanganan lebih lanjut.

Program ASI Eksklusif Hingga Bayi Enam Bulan

"Coba yang ini saja Bu, kandungannya lengkap, ada AA dan DHA untuk perkembangan otak, 15 vitamin dan mineral, serta FOS yang berguna membantu pencernaan. Rasanya juga disesuaikan dengan bayi ibu yang baru mau belajar makan makanan padat. Dapat ibu lihat di label, cocok untuk bayi usia 4 bulan ke atas,'' ujar seorang SPG (sales promotion girl) pada seorang ibu di counter susu dan makanan bayi sebuah supermarket. Sembari membacakan label yang tertera pada sebuah kardus biskuit bayi, SPG tersebut terus memberikan keterangan mengenai keunggulan produk yang ditawarkannya, berusaha menggaet calon konsumennya. Si calon konsumen, Yanti, seorang ibu muda dari seorang bayi mungil berusia empat bulan, tampak memerhatikan keterangan SPG dengan serius. Sesekali ia bertanya kepada SPG mengenai produk yang akan dibelinya. Akhirnya, dua kotak biskuit bayi masuk ke keranjang belanjanya.
Pemandangan semacam itu dapat dengan mudah dijumpai di berbagai sentra penjualan susu dan makanan bayi. Si konsumen, ibu tadi, tidak menyadari telah melakukan sebuah kekeliruan dalam menangani tumbuh kembang anaknya. Bayinya yang berusia empat bulan semestinya masih dalam program ASI (air susu ibu) eksklusif. Sebuah program terbaik untuk tumbuh kembang seorang bayi, yakni hanya memberikan ASI saja hingga bayi berusia enam bulan.

Namun, kekeliruan Yanti tidak semata-mata karena kesalahannya, bisa dikatakan ia adalah korban dari 'kenakalan' produsen makanan pendamping ASI. Pada kardus biskuit bayi yang ia beli tertera tulisan 'untuk usia 4 bulan ke atas'. Sebuah tulisan yang semestinya tidak tertera karena menyesatkan konsumen. Semestinya, mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No. 450/2004, bayi harus diberi ASI saja hingga usia enam bulan, bukan empat bulan.

Berbagai penelitian telah membuktikan berbagai keunggulan tak terbantahkan mengenai manfaat pemberian ASI eksklusif selama enam bulan. Mulai dari pertumbuhan fisik yang sempurna, perkembangan kecerdasan yang pesat, hingga kematangan emosional seorang anak, terpacu berkat ASI eksklusif enam bulan.
Sayangnya, peraturan tinggal peraturan. Produsen susu dan makanan pendamping ASI yang semestinya turut berperan serta dalam program yang notabene bisa menyehatkan generasi penerus, justru banyak yang melakukan penyimpangan. Pencantuman label 'untuk bayi usia empat bulan ke atas' adalah salah satu contohnya.

Pada pertemuan di 'Executive Forum' yang diadakan Media Indonesia di Jakarta beberapa waktu lalu, terungkap bahwa mayoritas produsen susu dan makanan pendamping ASI memang belum semuanya mengacu pada peraturan mengenai ASI eksklusif enam bulan. ''Hal tersebut terjadi karena peraturan. Sebagian besar produsen masih berpegang pada peraturan lama saat batasan ASI eksklusif adalah empat bulan. Dan hingga saat ini izin yang mereka pegang masih berlaku, jadi belum ada pembaharuan, tidak ada sanksi tegas terhadap hal ini,'' ujar Sekretaris Ikatan Produsen Susu (IPS), Syahlan Siregar, dalam forum tersebut.

Pencantuman label 'untuk bayi usia 4 bulan ke atas', hanyalah salah satu contoh dari berbagai tindakan produsen susu yang tidak mendukung program ASI eksklusif enam bulan. Seperti diungkapkan dr Nurcholish Madjid, M.Kes dari Program Appropriate Technology in Health (PATH), dari penelitian yang diselenggarakan lembaganya diketahui berbagai 'kenakalan' produsen susu formula dan makanan pendamping bayi. ''Di antaranya, melakukan promosi dalam berbagai bentuk kepada sarana kesehatan serta tenaga kesehatan, baik dokter maupun bidan, untuk turut serta memasarkan produk mereka. Ada yang diberi insentif bulanan hingga ada yang disponsori untuk naik haji,'' ujar dr Nurcholish yang bersama lembaganya melakukan penelitian tentang perilaku pemberian ASI pada masyarakat di daerah Cirebon, Cianjur, Kediri, dan Blitar pada tahun 2003.

Diakui Syahlan, perilaku-perilaku tersebut memang kerap terjadi. Satu hal yang menjadi penyebabnya adalah lemahnya peraturan. Padahal, menurutnya, produsen IPS yang beranggotakan sembilan produsen di antaranya Nestle dan Frissian Flag, bisa dipastikan akan mematuhi semua peraturan yang memiliki kejelasan di sisi materi maupun sanksinya.
Mengenai peraturan mengenai ASI eksklusif, diakui salah satu anggota Komisi IX DPR RI Tuti Indarsih Lukman, saat ini memang mendesak untuk diberlakukan dan meliputi berbagai kalangan. Pasalnya, produsen susu formula dan makanan pendamping ASI bukanlah satu-satunya penyebab sulitnya menjalankan program ASI eksklusif. Beberapa hal lain seperti peraturan ketenagakerjaan mengenai cuti melahirkan dan keberadaan ruang ASI di tempat kerja, serta juga perlu dibuatkan aturan agar mendukung program ASI eksklusif enam bulan tersebut.

Pihak DPR, lanjut Tuti, yang saat ini tengah melakukan pembahasan tentang perubahan UU No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, juga akan berusaha memasukkan masalah ASI dalam perubahannya. ''Kami juga memantau pihak-pihak terkait seperti Departemen Kesehatan, BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) serta BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) agar membuat program dan peraturan yang mendukung ASI eksklusif,'' ujar Tuti.

Dengan peraturan dan sanksi yang tegas serta program-program mendukung, diharapkan angka pemberian ASI dapat ditingkatkan dari kondisi sekarang. Menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003, didapati data jumlah pemberian ASI eksklusif pada bayi di bawah usia dua bulan hanya mencakup 64% dari total bayi yang ada. Persentase tersebut menurun seiring dengan bertambahnya usia bayi. Yakni, 46% pada bayi usia 2-3 bulan dan 14% pada bayi usia 4-5%. Yang lebih memprihatinkan, 13% bayi di bawah dua bulan telah diberi susu formula dan satu dari tiga bayi usia 2-3 bulan telah diberi makanan tambahan. (Nik/H-4)
Sumber: Media Indonesia Online, Rabu, 03 Agustus 2005 (Kesehatan Reproduksi)

Minggu, 27 Januari 2008

Teknik Bertanya Mengasah Kreativitas Anak

Agar si kecil semakin terasah kemampuan kreativitasnya, Anda perlu memberikan rangsangan-rangsangan yang dapat mengasah kemampuan ini. Salah satunya dengan memberikan berbagai pertanyaan-pertanyaan yang dapat mengembangkan kreativitasnya. Berkut ini beberapa tekhnik bertanya yang dapat memacu kemampuan kreativitas bila si kecil berumur 5 tahun.

  • Ajukan pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya meminta penjelaan atau memberi label, serta mendemonstrasikannya. Misalnya, 'Daun warnanya apa saja?", atau "Bagaimana macam-macam bunyi kucing yang Ade pernah dengar?".
  • Ajak anak Anda memikirkan berbagai penyelesaian gambar atau cerita yang sudah dimulai. Misalnya, "Kalau orang tidak punya rambut, maka….." Anda dapat meminta anak mencari jawaban sebanyak-banyaknya.
  • Mencari penggunaan baru dari benda sehari-hari. Misalnya, "Selain untuk membuat rumah, batu bata bisa dipergunakan untuk apa lagi ya…?"

Jumat, 25 Januari 2008

Berbagai Pendapat Aliran Kalam Dalam Islam

( Oleh : Lukman Hakim )
KONSEP IMAN

Mu'tazilah : Iman lebih dari tasdiq yaitu ma'rifah dan amal. Hubungan amal dan iman yaitu : syarat amal diterima harus dengan iman. Muh. Abduh : Iman adalah ilmu (pengetahuan), I'tiqod (kepercayaan) dan yaqin. Jadi Iman adalah pengetahuan sebenarnya yang diperoleh lewat akal dengan argumen-argumen kuat yang membawa jiwa sesorang untuk tunduk.Iman khowas : Tasdiq dan Iman (iman khaqiqi) dan hanya golongan ini yang sanggup mengetahui tuhan dan alam ghoib.Iman awam : iman taqlid.

AKAL DAN WAHYU

Mu'tazilah : Segala pengetahuan dapat diperoleh dengan perantaraan akal dan kewajiban-kewajiban seperti mengetahui Tuhan, kewajiban mengetahui Tuhan, mengetahui baik dan jahat dan kewajiban mengetahui baik dan jahat dapat diketahui dengan pemikiran yang mendalam. Dengan demikian berterima kasih kepada Tuhan sebelum turunnya wahyu wajib. Abu Huzel : Sebelum turunnya wahyu orang telah berkewajiban mengetahui Tuhan, baik dan jahat dapat diketahui dengan akal sehingga orang wajib mengerjakan baik dan menjauhi yang jahat dan jika ia tidak berterima kasih kepada Tuhan berdosa.Asy'ariyah : Segala kewajiban manusia hanya dapat diketahui melalui wahyu. Akal tidak dapat membuat sesuatu menjadi wajib dan tidak dapat mengetahui mengerjakan baik dan menjauhi yang buruk adalah wajib bagi manusia. Akal hanya dapat dipakai untuk memperoleh pengetahuan dan mengetahui Tuhan.Al-Baghdadi : Akal dapat mengetahui Tuhan tetapi tidak dapat mengetahui kewajiban berterima kasih kepada Tuhan karena segala kewajiban hanya dapat diketahui melalui wahyu. Oleh karena itu sebelum turun wahyu tidak ada kewajiban-kewajiban dan larangan-larangan.Al-Ghozali : Mengenai baik dan jahat menerangkan bahwa : sesuatu perbuatan disebut baik, kalau perbuatan itu sesuai dengan tujuan pembuat. Keadaan sesuai atau tidak sesuai dengan tujuan bisa terjadi pada masa sekarang dan masa mendatang (akherat).Muh. Abduh : Akal tidak dapat menentukan baik dan buruknya suatu perbuatan.

FUNGSI WAHYU
Mu'tazilah : Sebagai konfirmasi dan informasi. Contoh : Akal hanya dapat mengetahui kewajiban-kewajiban secara global sedangkan perinciannya lewat wahyu, wahyu juga menyempurnakan pengetahuan akal tentang baik dan buruk, perincian hukuman dan upah yang akan diterima manusia di akheratAsy'ariyah : Karena akal hanya dapat mengetahui adanya Tuhan saja maka wahyu berfungsi banyak sekali dan dapat menentukan segala hal. Contoh : jika wahyu tidak ada manusia bebas berbuat sekehendaknya, sebagai akibatnya masyarakat berada dalam kekacauan. Oleh karena itu pengiriman para Rosul seharusnya merupakan suatu kemestian dan bukan jaiz.Kesimpulan : Bertambah besar fungsi yang diberikan kepada wahyu dalam suatu aliran, bertambah kecil daya akal dalam aliran itu. Sebaliknya bertambah sedikit fungsi yang diberikan kepada wahyu dalam suatu aliran bertambah besar daya akal dalam aliran itu.

KEADILAN TUHAN
Mu'tazilah : Wujud ini diciptakan untuk manusia sebagai makhluk tertinggi dan kata-kata Tuhan adil mengandung arti bahwa segala perbuatan-Nya adalah baik, tidak dapat berbuat yang buruk dan tidak dapat mengabaikan kewajiban-kewajiban-Nya terhadap manusia. Keadilan juga mengandung arti berbuat menurut semestinya serta sesuai dengan kepentingan manusia dan memberi upah atau hukuman kepada manusia sesuai dengan corak perbuatannya. Jadi keadilan faham Mu'tazilah adalah keadilan raja konstutusionil yang kekuasaannya dibatasi oleh hukum meskipun hukum itu adalah perbuatannya sendiri. Jadi jelas bahwa mereka mempunyai kecenderungan untuk melihat segala-galanya dari sudut kepentingan manusia.Asy'ariyah : Tuhan berbuat semata-mata karena kekuasaan dan kehendak mutlak-Nya bukan karena kepentingan manusia. Dan keadilan Tuhan mengandung arti bahwa Tuhan mempunyai kekuasaan mutlak terhadap makhluk-Nya dan dapat berbuat sekehendak hati-Nya. Jadi keadilan faham Asy'ariyah adalah keadilan raja absolut yang memberi hukuman menurut kehendak mtlak-Nya, tidak terikat pada suatu kekuasaan kecuali kekuasaan-Nya sendiri. Jadi Asy'ariyah melihat segala-galanya dari sudut pandang kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan.Al-Gozali : Ketidakadilan dapat timbul hanya jika seseorang melanggar hak orang lain dan jika sesorang harus berbuat sesuai dengan perintah dan kemudian melanggar perintah itu maka perintah yang demikian tidak ada pada Tuhan.

PERBUATAN-PERBUATAN TUHAN
Kewajiban-kewajiban Tuhan terhadap manusia. Mu'tazilah : Tuhan punya kewajiban-kewajiban terhadap manusia. Contoh : menepati janji-janji-Nya, mengirim Rosul, memberi rizki pada manusia dan sebagainya. Hal ini timbul sebagai akibat dari konsep Mu'tazilah tentang keadilan Tuhan. Asy'ariyah : Tuhan tidak punya kewajiban-kewajiban terhadap manusia karena bertentangan dengan faham kekuasaan dan kehendak mutlak Tuhan.
Berbuat baik dan terbaik. Mu'tazilah : Wajib. Asy'ariyah : Tidak karena Tuhan berkehendak dan berkuasa mutlak.
Beban di luar kemampuan manusia. Mu'tazilah : Tidak boleh karena manusia mempunyai kekuatan terbatas. Asy'ariyah : Boleh karena Tuhan berkuasa mutlak dan daya manusia diwujudkan oleh daya Tuhan yang tidak terbatas.
Pengiriman Rosul. Mu'tazilah : Wajib karena keadaan akal tidak dapat mengetahui segala apa yang harus diketahui tentang Tuhan dan alam ghoib. Asy'ariyah : Tidak wajib, karena Tuhan tidak punya kewajiban apa-apa terhadap manusia.
Janji dan Ancaman. Mu'tazilah : Wajib dilaksanakan karena merupakan keadilan Tuhan. Asy'ariyah : Tidak wajib, karena Tuhan punya kuasa dan kehendak mutlak.

SIFAT-SIFAT TUHAN
Tuhan mempunyai sifat. Abu Huzel : Tuhan mengetahui, berkuasa dan sebagainya bukanlah sifat dalam arti kata sebenarnya. Arti Tuhan mengetahui adalah Tuhan mengetahui dengan perantara pengetahuan, dan pengetahuan itu adalah Tuhan sendiri yaitu zat/esensi Tuhan. Al-Jubba'i : Untuk mengetahui Tuhan tidak butuh kepada suatu sifat dalam bentuk pengetahuan atau keadaan mengetahui. Asy'ariyah Al-Baghdadi : Terdapat konsensus di kalangan Asy'ariyah bahwa daya, pengetahuan, hayat, kemauan, pendengaran, penglihatan dan sabda Tuhan adalah kekal. Hal ini membawa faham banyak yang kekal, untuk mengatasinya sifat mengandung arti tetap dan kekal, sedang keadaan mengandung arti berubah. Maturidiyah Bukhara : Sifat-sifat Tuhan kekal melalui kekekalan yang terdapat dalam esensi Tuhan dan bukan melalui kekekalan sifat-sifat itu sendiri.
Anthropomorphisme. Mu'tazilah : Tuhan tidak dapat mempunyai badan materi dan tidak mempunyai sifat-sifat jasmani. Jika Tuhan punya sifat-sifat jasmani harus diinterpretasi lain. Contoh : Al-Arsy adalah kekuasaan, Al-'Ain adalah pengetahuan, Al-Wajh adalah esensi, Al-Yad adalah kekuasaan. Asy'ariyah : Tuhan mempunyai sifat-sifat jasmani seperti yang disebut dalam Al-Qur'an yaitu punya mata, telinga, muka, tangan dan sebagainya tetapi dengan tidak diketahui bagaimana bentuknya. Manusia tidak dapat mengetahuinya karena Tuhan maha kuasa dan dapat punya bahkan menciptakan hal-hal yang tak dapat diselami akal manusia yang lemah. Maturidiyah Bukhara : Tangan Tuhan sifat bukan anggota badan Tuhan begitu juga pengetahuan, daya dan kemauan. Samarkand : Tangan, muka dan kaki adalah kekuasaan Tuhan.
Melihat Tuhan. Mu'tazilah : Tuhan tak mengambil tempat dan dengan demikian tak dapat dilihat, karena yang dapat dilihat hanyalah yang mengambil tempat (QS. Al-An'am : 104). Asy'ariyah : Yang tidak dapat dilihat hanyalah yang tak mempunyai wujud dan yang berwujud mesti dapat dilihat, karena Tuhan berwujud maka dapat dilihat (QS. Al-Qiyamah : 22).
Sabda Tuhan. Mu'tazilah : Sabda buikanlah sifat tapi perbuatan Tuhan. Dengan demikian Al-Qur'an tidak bersifat kekal tapi bersifat baru dan diciptakan Tuhan yang tersusun dari bagian-bagian berupa ayat dan surat. Asy'ariyah : Sabda adalah sifat dan sebagai sifat Tuhan mestilah kekal. Sabda juga bermakna abstrak dan tidak tersusun dari huruf dan suara. Sabda yang tersusun dalam arti kiasan sedang sabda yang sebenarnya apa yang terletak dibalik yang tersusun (QS. An-Nahl : 40)

FREE WILL AND PREDESTINATION
Al-Jubba'i : manusialah yang menciptakan perbuatan-perbuatannya, manusia berbuat baik dan buruk, patuh dan tidak patuh pada Tuhan atas kehendak dan kemauannya sendiri dan daya untuk mewujudkan kehendak sudah ada pada diri manusia sebelum adanya perbuatan.Mu'tazilah : Kemauan dan daya untuk mewujudkan perbuatan manusia adalah kemauan dan daya manusia sendiri dan Tuhan tidak turut campur tangan di dalamnya.Al-Ghozali : Pendapat Mu'tazilah bertentangan dengan ijma/konsensus alim ulama tentang tidak adanya pencipta kecuali Alloh.Asy'ariyah : Untuk menggambarkan hubungan perbuatan manusia dengan daya dan kehendak Tuhan memakai kata al-kasb yaitu sesuatu yang timbul dari al-muktasib dengan perantaraan daya yang diciptakan. Kemudian perbuatan involunter adalah perbuatan di luar kemauan manusia contoh : menggigil. Persamaan al-kasb dan involunter : Perbuatan-perbuatan Tuhan mengambil tempat dalam diri manusia. Perbedaannya : Dalam involunter manusia terpaksa melakukan sesuatu yang tidak dapat dielakannya walau bagaimanapun ia berusaha, sedang al-kasb paksaan yang demikian tidak terdapat

Islam Utk Kaum Lemah, Tertindas & Marginal

(Suatu tinjauan pemikiran Ali Asghar Engineer)
Oleh : Lukman Hakim
Dalam diskursus ilmu-ilmu sosial ada istilah populer yang disebut shifting paradigm (pergeseran paradigma). Bergesernya paradigma dari yang lama ke yang baru sangat mungkin dan suatu keniscayaan. Dalam suatu diskusi Hasan Hanafi mengkritik sebagian umat Islam yang manganggap bahwa umat Islam itu one close moment in the history. Sikap ini terjadi karena yang diambil dari masa lalu adalah "produk"-nya bukan proses, cara berfikir atau metodologi dalam menghasilkan produk tersebut. Dengan demikian perlu adanya dekonstruksi "akal-akal'" Islam termasuk di dalamnya teologi klasik.

Menurut Arkoun memaknai "dekonstruksi" sebagai upaya membangun suatu wacana yang disertai dengan proses "rekonstruksi"-nya.Setelah mendeskripsikan sekaligus menganalisa secara singkat teologi-teologi klasik yang ada dalam literatur Islam, akan dilanjutkan dengan proses rekonstruksi teologi kontemporer yang digagas oleh Engineer lewat apa yang ia sebut dengan Teologi Pembebasan Islam . Poin terpenting dalam study pemikiran teologi pembebasan Islam adalah kontribusinya dalam pembentukan kesadaran historis masyarakat. Teologi harus berpihak dan mempunyai kekuatan pengubah. Dalam kontek ini keberpihakan teologi pembebasan adalah kepada mereka yang lemah, tertindas dan marjinal.

Ada beberapa pokok keyakinan yang menjadi landasan dasar pemikiran Engineer. Pertama, tentang hubungan akal dan wahyu. Menurut Engineer, "wahyu dan akal berfungsi komplementer, yang satu tidak akan komplit tanpa yang lain ". Kedua, pluralitas keagamaan. Engineer berpendapat bahwa pluralitas dan diversitas agama sangat positif dan sebaliknya sektarianisme keagamaan sebagai hal destruktif dan akan menggiring manusia pada "truth claim" (klaim kebenaran). Pluralitas keagamaan akan memperkaya kehidupan spiritual dan meningkatkan kreativitas manusia. Ketiga, tentang keberagamaan seseorang. Menurut engineer seseorang yang beragama sejati adalah mereka yang memiliki sensitifitas dan empaty terhadap penderitaan kelompok masyarakat lemah. Selain itu juga memiliki kepedulian terhadap adanya tatanan soial yang tidak adil.

Dalam rangka melihat teologi pembebasan Islam yang digagas Engineer secara utuh ada beberapa aliran teologi klasik yang dirujuk oleh Engineer antara lain Khawarij, Mu'azilah, Syi''ah dan Qaramithah. Menurutnya aliran-aliran ini pada tingkat tertentu mengumandangkan semangat liberasi, keadilan dan kebebasan berpikir. Namun sayangnya mereka juga terperosok ke dalam sikap-sikap intolerant, sewenang-wenang dan tidak menghargai pluralitas.Ada beberapa karakteristik teologi pembebasan Islam yang digagas Engineer.
  1. Concern utamanya adalah tentang masalah-masalah yang ada di dunia dan baru kemudian masalah ukhrowi.
  2. Melakukan perlawanan terhadap segala kekuatan yang pro-status quo.
  3. Memiliki keberpihakan kepada kelompok wong cilik dan kaum proletar.
  4. Teologi ini lebih banyak menekankan pada masalah praktis dari pada pemikiran-pemikiran abstrak-spekulatif.

Teologi pembebasan yang diformulasi oleh Engineer sumber inspirasinya lewat kitab suci dan perjuangan para Nabi, khususunya Nabi Muhammad saw. Engineer seakan ingin menunjukan bahwa Islam mempunyai ajaran-ajaran dinamis yang bisa digunakan sebagai sumber referensi untuk mengkonstruksi teologi pembebasan. Beberapa tema pokok yang perlu di redefinisi sehingga menjadi khas interpretasi teologi pembebasan yaitu Tauhid, Keadilan, Iman dan Kufur serta Jihad. Semangat teologi di atas mempengaruhi pemikiran Engineer tentang status perempuan dalam Islam. Baginya tidak ada konsep superior-inferior dalam Islam, yang ada adalah konsep egalitarian (kesetaraan). Jika terkesan ada konsep superior-inferior dalam teks kitab suci, itu harus diletakkan dalam rangka pernyataan kontekstual, bukan pernyataan normatif. Apa yang dimaksud pernyataan normatif merujuk pada sistem nilai dan prinsip-prinsip dasar dalam Al-Qur'an seperti prinsip persamaan, kesetaraan dan keadilan. Prinsip-prinsip ini bersifat eternal dan dapat diaplikasikan dalam pelbagai konteks ruang dan waktu.Untuk menjawab pertanyaan " Mengapa di dalam Al-Qur'an juga terdapat ayat-ayat yang mengindikasikan superioritas laki-laki atas perempuan ?". Menurut Engineer yang pertama-tama harus dilakukan adalah meletakan ayat-ayat tersebut ke dalam kategori ayat-ayat kontekstual yang bisa berubah seiring dengan berubahnya konteks ruang dan waktu. Hal kedua yang harus dilakukan adalah melihatnya dari konteks sosial ketika ayat tersebut diturunkan. Dengan demikian ayat-ayat tersebut hendaknya jangan dilihat melulu sebagai ekspresi pandangan teologis, tetapi juga ekspresi realitas sosiologis pada waktu itu.

Melihat konstruksi pemikiran Islam Engoneer, dapat ditarik beberapa hal yang menjadi karakteristik pemikirannya : Pertama, pemikiran Engineer dapat dikategorikan sebagai tekstualis-liberal. Dengan pendekatan ini ia hendak menegaskan bahwa Islam sangat peduli dengan persoalan keadilan, persamaan derajat dan gender equality. Kedua, dalam menafsirkan suatu teks, Engineer tidak melulu melihatnya dalam perspektif teologis, tetapi juga konteks sosiologisnya.

Kamis, 24 Januari 2008

Agama Sebagai Ideologi

( Study Pemikiran Ayatulloh Ruhulloh Khomaeni dan Revolusi Iran)
Oleh : Lukman Hakim

PENDAHULUAN
Perubahan demi perubahan besar senantiasa terjadi dalam sejarah panjang bangsa Persia (Iran). Revolusi Iran 1979 hanyalah salah satu tonggak penting dalam sejarah bangsa yang dikenal berperadaban tinggi itu. Revolusi Iran telah melahirkan sebuah kelompok konservatif, yang tidak terlalu mendukung ide-ide pembaruan dan keterbukaan secara radikal. Kiranya menarik memperhatikan dialektika dan pasang surut perubahan Iran. Salah satu tokoh Revolusi Iran yang paling menonojol adalah Ayatulloh Ruhulloh Khomaeni.

Ayatulloh Khomaeni adalah teolog Islam pertama yang mengembangkan dan mempraktekkan gagasan pemerintahan Islamnya di dunia moderen. Sebagai praktisi politik dia senantiasa menarik untuk dicermati. Bagi banyak orang dia pembela iman, orang yang mengembalikan kekuatan dan puritanisme Islam di tengah-tengah dekadensi, korupsi dan hegemoni Barat. Bagi yang lainnya dia merupakan sisi gelap Islam, khalifah ortodoksi agama. Didikan Khomaeni diwaktu kecil, pendidikannya sebagai teolog, terhinakannya ulama oleh pemerintahan Pahlevi, matinya Islam sebagai kekuatan dunia, semuanya itu berpengaruh pada pemikirannya.

BIOGRAFI
Ruhulloh Khomaeni lahir pada 24 Oktober 1902 di Khomaen, sebuah dusun kecil di Iran Tengah. Keluarga Khomaeni adalah dari keluarga Sayyid Musawi, keturunan Nabi melalui jalur ke tujuh Syi'ah, Musa Al-Kazhim. Kakek Ruhulloh, Sayyid Ahmad Musawi Hindi adalah keluarga ulama terkemuka. Sayyid Ahmad Musawi menikah dengan Sakinah di Khomaen. Pasangan ini dikaruniai empat anak antara lain Musthafa yang lahir pada 1856. Musthafa belajar di Najaf, di bawah bimbingan Mirza Hasan Syirazi, kemudian pada 1894 kembali ke Khomaen. Di sana dia menjadi ulama dan dikaruniai enam anak.Ruhulloh adalah yang bungsu dan satu-satunya yang panggilannya adalah Khomaeini. Musthafa dibunuh tujuh bulan setelah lahirnya Ruhulloh.

Tak lama kemudian Iran dilanda serangkaian protes menentang kemapanan yang dilancarkan oleh ulama, pedagang Bazari dan kaum pembaru berpendidikan moderen. Periode bergolak ini tak pelak lagi meninggalkan kesan pada Ruhulloh muda, kendatipun dia disayangi oleh Sahebeh, bibinya yang tinggal bersama keluarga Ruhulloh. Sahebeh memiliki mental dan pikiran yang kuat. Kehidupan Ruhulloh didominasi oleh Sahebeh dan ibunya. Keduanya meninggal ketika Ruhulloh berusia enam belas tahun.
Menjelang dewasa Ruhulloh mulai belajar tata bahasa Arab kepada saudaranya, Murtaza yang belajar bahasa Arab dan teologi di Isfahan. Ruhulloh punya bakat khusus dalam menulis dan menyususn syair Persia. Dia banyak belajar syair klasik dengan penekanan pada syair moral dan etika.

REVOLUSI IRAN
Perhatian Khomaeni pada mistisisme dan non-formitasnya, tidak menghalangi perhatiannya kepada apa yang sudah berlangsung di dalam negeri pada umumnya. Pada periode pasca Syah, Khomaeni mengeluarkan pandagan mengenai pemerintahan Reza Syah dalam karya politik pertamanya Kasyaf Al-Asrar (menyikap rahasia) pada tahun 1942. Kata Khomaeni pemerintahan baru sah bila menerima aturan Alloh. Aturan Alloh artinya adalah menerapkan syariat. Segenap hukum yang bertentangan dengan syariat harus digugurkan, karena hanya hukum Allohlah yang sah dan tak berubah, meskipun zaman telah berubah. Adapun bentuk pemerintah itu sendiri tak jadi soal selama hukum Islam diterapkan.

Pada Januari 1963, Qum terjadi ledakan kekecewaan dan amarah ulama.Benturan dan kerusuhan berdarah yang terjadi merupakan tantangan bagi Syah,dan akhirnya menyebabkan ditahan dan dibawanya Khomaeni ke Teheran, sebab Khomaeni tidak lagi dipandang sebagai salah seorsang ayatulloh terkemuka semata, namun juga sebagai seorang ayatulloh yang pemimpin politik. Akibat sikap kritisnya terhadap pemerintahan Syah akhirnya ia dibuang. Kepergian Khomaeni pertama ke Turki dan kemudian ke Irak, bagi syah berarti hilangnya rintangan utama pembaruannya, dan juga hilangnya sumber penting penentangan terhadap pemerintahannya.

Posisi pemerintahan Syah yang kuat sejak 1960-an sampai 1970-an mulai goyah ketika pada tahun 1977 Syah mencopot perdana menterinya yang loyal, Amir Abbas Hoveyda yang telah mengabdi selama dua belas tahun digantikan oleh seorang yang lebih besemangat Jamsid Amouzigar. Pada bulan Oktober ulama dikejutkan dengan meninggalnya Musthafa putera sulung Khomaeni secara misterius (diduga dibunuh oleh agen Syah). Peristiswa ini membuat Khomaeni banyak diliput media.

Munculnya artikel yang menghina Khomaeni pada 6 Januari 1978 di harian Ettela'at, memicu berbagai demonstrasi dan bentrokan dengan tentara di Qum. Segera saja setiap konfrontasi dan korban menyulut pergerakan di kota-kota lain. Ketika api sudah menyebar, Syah menjadi sasaran penghinaan. Merenungi perasaan nasional, dalam wawancara dengan Le Monde, Khomaeni menyatakan bahwa dinasti Pahlevi harus ditumbangkan. Khomaeni menyerukan langsung kepada tentara untuk bergabung dengan gerakan rakyat.

Pada periode ini Khomaeni tak mendiskusikan teori wilayat faqihnya, apalagi pandangan wilayah mistisnya. Khomanei hanya menyebut peranan ulama sebagai pengawas. Bagi kubu Khomaeni hanya ada dua sasaran lagi yang perlu dicapai : perginya Syah dan kembalinya Khomaeni. Tujuan pertama semakin dekat ketika pada 10 dan 11 Desember 1978 dua hari agama yang penting yaitu Tasu'a dan Asyura, 9 dan 10 Muharram berjuta-juta orang berbaris di Teheran menuntut perginya Syah dan kembalinya Khomaeni.

Khomaeni mengambil prakarsa menerbitkan rencana aksi tiga poinnya yang sudah diedarkan di kalangan kandidat Dewan Revolusi dan pemerintah provisional (sementara). Ketika mengungkap rencananya kepada rakyat Iran, Khomaeni mengatakan bahwa "….. berdasarkan hak-hak agama dan kepercayaan kapada saya dari mayoritas mutlak rakyat, sebuah dewan yang bernama Dewan Revolusi Iran telah terbentuk". Pada 16 Januari 1979 Syah yang sedih dan sakit-sakitan berkemas meninggalkan negerinya dan tak pernah kembali. Dua minggu kemudian pada 1 Februari 1979 Khomaeni tiba di Iran, disambut hangat berjuta-juta rakyat Iran sebagai pemimpin revolusi.

KHOMAENI DAN BEBERAPA PERTANYAAN
Jarang sejarah memunculkan pribadi seperti yang dimiliki Ayatulloh Khomaeni. Seorang ayatulloh yang memberikan kesan bertentangan satu sama lain sekaligus : perwujudan kebebasan dan kemerdekaan bagi bangsanya. Perlambang teokrasi yang menakutkan dengan prospek tak manusiawinya bagi bangsa-bangsa lain, simbol keberanian moral untuk menegakkan sosial secara tuntas, filosof, penegak sebuah "kerajaan Tuhan".

Berbeda dengan "tokoh-tokoh polos" dalam sejarah seperti George Washington dan Gandhi, kebesaran Khomaeni terletak pada kesimpangsiuran yang ia timbulkan dalam benak umat manusia. Bagaimana mungkin pemimpin agama yang begitu gigih melawan despotisme monarki Pahlevi lalu dengan mudah mengutuk musik ? Bukankah ini justru despotisme yang lebih dahsyat lagi bagi masyarakat moderen yang sudah menjadi hedonistis ? Untuk itu sebenarnya pertanyaan yang harus kita jawab adalah : dapatkah kita mengetahui dan memahami siapa Khomaeni yang sebenarnya ?

Kesulitan memahami hakikat diri Khomaeni adalah ketidakjelasan suasana pemerintahan di Iran setelah tumbangya pemerintahan Sahpur Bakhtiar dan terbuangnya Syah Muhammad Reza Pahlevi. Benarkah PM Mehdi Bazargan yang mengendalikan kehidupan bernegara sehari-harinya ? Kalau tidak, dan kalau Khomaeni yang memerintah secara nyata, bagaimanakah menyatukan perbedaaan kebijakan antara mereka ? Kalau bukan kedua-duanya lalu siapakah pihak ketiga yang melaksanakn pemerintahan itu ? Mengapakah kebijakan yang dibuat Bazargan hari ini dengan mudah saja lalu dibatalkan oleh Khomaeni keesokan harinya ? Mengapakah seakan-akan ada pemerintahan bayangan yang lebih berkuasa dari kabinet yang toh diangkat sendiri oleh Khomaeni ? Dapat ditambah lagi belum jelasnya kebijakan yang menyangkut kehidupan perekonomian. Apakah dikelola oleh para Mullahkah atau manager yang memiliki kompetensi berusaha ?

Dengan memandang sudut pengakuan dan pengenalan atas identitas pribadi Khomaeni dan atas peranannya dalam kehidupan bangsa Iran maka tidak terlalu sulit untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas. Mereka yang mendukung pandangan keagamaan Khomaeni berpendapat bahwa Khomaeni telah membawa moralitas yang berdimensi sosial yang paling mendasar, moralitas yang berwatak politik, seperti Marxisme juga merupakan moralitas yang berpolitik. Tepatlah kalau Michael Foucault mengatakan perekembangan protes keagamaan yang berwajah politik itu dengan sebutan " Spiritualite Politique", kerohanian yang yang berdimensi politik.

Pesan Khomaeni yang sering dikutip menjelaskan dengan pasti bahwa tujuan revolusi adalah merebut kembali kekuasaan faqih yang telah hilang dan dalam pada itu memperbarui dan membentuk kembali fungsinya di dalam masyarakat. Peranan yang diberikan Khomaeni kepada faqih benar-benar bersifat revolusioner, tidak hanya hubungannya dengan Iran Pahlevi tetapi terutama sekali dalam hubungannya dengan teori politik Syi'ah Imamiyah. Dalam pandangan Khomaeni faqih adalah sekaligus penafsir hukum Islam dan satu-satunya penguasa politik yang absah di dalam masyarakat pada waktu imam masih "bersembunyi". Ia menegaskan bahwa dalam Islam hanya Tuhan sajalah yang menentukan hukum. Nabi dan kemudian para Imam adalah pelaksana yang menjalankan hukum Tuhan itu. Di masa "Imam masih bersembunyi" fuqohalah yang melaksanakan tugas mereka.

Berbeda dengan Ali Shariati yang berseberangan pendapat dengan Khomaeni. Ali Shariati membedakan antara "faham syi'ah murni" yang membebaskan, berorientasi ke masa depan, progresif dan agama reaksioner dari "kaum agama resmi" yang bobrok, menindas dan haus kekuasaan. Shariati juga menggambarkan tipu daya dari "kaum ulama resmi yang berjenggot panjang" sebagai sumber kejahatan utama yang telah menjangkiti massa selama berabad-abad. Ia mengemukakan bahwa Islam tidak mengenal perantara antara manusia dan Tuhan. Karena itu adanya kelas kaum agama yang bernama ruhaniyyun adalah tidak Islami.

PERKEMBANGAN IRAN
Baru lewat setahun Revolusi Islam, pada 20 September 1980 Iran terlibat perang dengan Irak hingga delapan tahun lamanya. Selepas perang ini, hubungan Iran dengan negara-negara Arab dan Amerika Serikat memburuk. Kondisi ini diperparah oleh wafatnya pemimpin revolusi dan tokoh spiritual Iran, Khomeini pada 4 Juni 1989. Untuk mencegah konflik politik sepeninggal Khomeini, Ali Khamenei segera diangkat sebagai Vali E Faqih (Pemimpin tertinggi bidang agama dan politik) menggantikan kedudukan Khomaeini.
Sampai tahun 1992, gagasan pembaruan dan keterbukaan masih termasuk isu sensitif di Iran. Bahkan Menteri Kebudayaan Mohammad Khatami dipaksa mundur oleh kaum konservatif yang mendominasi parlemen. Ia dituduh gagal membendung invasi kebudayaan Barat dengan membiarkan masuknya film, drama dan buku, yang dinilai tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya Iran.

Dalam sistem pemerintahan Wilayatul Faqih di Iran, juga dikenal eksekutif, legislatif dan yudikatif. Kepala pemerintahan dijalankan oleh eksekutif dipimpin seorang presiden. Pemilu dilakukan empat tahun sekali untuk memilih 290 anggota Majelis (legislatif). Pada pemilu tahun 2000, Iran memasuki babak baru dengan sistem multipartai. Sebelumnya, pemilu Iran hanya diikuti tiga kontestan yaitu Majma'e Rouhaniyoun Mobarez, Jame'e Rouhaniyat Mobarez dan Partai Pelaksana Pembangunan.

Pada pemilu tersebut, Mohammad Khatami memenangkannya dan menjadi presiden Iran. Kemenangan Khatami dianggap sebagai kemenangan reformasi Iran. Oleh Barat, Khatami dipandang lebih kooperatif dibandingkan para pendahulunya. Selama kampanye Khatami mengangkat isu-isu "kontroversial". Diantaranya penegakkan HAM, hak-hak wanita, pluralisme, budaya, toleransi dan demokratisasi. Semua ini belum pernah dibicarakan secara terbuka oleh presiden atau calon presiden sebelumnya. Ia juga menjanjikan akan menjalankan politk détente (peredaan ketegangan) dengan seluruh negara di dunia yang bersedia menghormati Iran. Ini sangat positif dalam pemulihan hubungan diplomatik Iran dengan negara-negara Barat.

Namun Khatami dinilai gagal dalam memulihkan ekonomi Iran. Indikasinya, kurs rial Iran terhadap dolar AS terus melemah. Pada 1980-an, satu dolar AS setara 500 rial Iran. Kini 1.755 rial Iran per dolar AS. Bahkan di pasar gelap, nilainya hanya 8.300 rial per dolar AS.

KESIMPULAN
Untuk memahami sosok Ayatulloh Ruhulloh Khomaeni kita tidak lepas dari didikan Khomaeni diwaktu kecil, pendidikannya sebagai teolog, terhinakannya ulama oleh pemerintahan Pahlevi, matinya Islam sebagai kekuatan dunia, semuanya itu berpengaruh pada pemikirannya.
Revolusi Iran (1978-1979) seringkali dianggap sebagai lambang kebangkitan Islam dan kaum Muslimin dalam menghadapi musuh-musuhnya, baik dari dalam maupun dari luar. Tetapi bagi para pembaca di Barat, "kebangkitan" seperti itu menandakan berakhirnya zaman modernisasi dan kemajuan di Iran karena pimpinan baru bangsa itu bertujuan "membalikan arah jarum jam".Bagi mereka Islam berarti pemuka-pemuka agama fundamentalis yang berjubah hitam dan memakai sorban. Para penguasa agama di Iran tampaknya membenarkan anggapan ini. Pandangan monolitik tentang revolusi Iran juga menggambarkan kesalahpahaman tentang Islam dan sejarahnya yang dilestarikan penelitian ilmiah di Barat dan juga oleh orang-orang Islam sendiri yang tidak mempunyai pengetahuan luas.

Dengan demikian seringkali dikemukakan bahwa ulama dari abad ke abad telah menjadi satu-satunya juru bicara Islam dan mereka ini selalu merupakan suatu kelas tersendiri yang dipandang dari segi sosial dan ideologi kelompok yang terpadu. Pandangan-pandangan seperti itu harus diluruskan apabila kita ingin memahai arti sepenuhnya dari revolusi yang terjadi Iran.

DAFTAR PUSTAKA

Ali Rahnema, Para Perintis Zaman Baru Islam, Bandung, Mizan, Cet. III, 1998.
Khomaeni, Ayatulloh Ruhullah, Shahife-ye,jilid 2,Teheran, Vezarat-e Ersyad-e Eslami, 1982,hal : 46 dalam ParaPerintis Zaman Baru Islam, Ali Rahnema.
John L. Esposito, Identitas Islam Pada Perubahan Sosial Politik, Jakarta, Bulan Bintang, Cet. I, 1986.
Abdurrahaman Wahid, Tuhan Tak Perlu Dibela, Yogyakarta, LKiS, Cet II, 2000.
Tim CIMM, Membangun Dialog Peradaban, Bandung, Mizan, Cet I, 1998.

Azumardi Azra, Dialektika Perubahan Iran

Rabu, 23 Januari 2008

Internet Sebagai Media Pendidikan

( Oleh : Lukman Hakim )

Awal dari millenium dan reformasi menjanjikan harapan untuk mempercepat perkembangan sektor pendidikan Indonesia. Kunci utama yang memicu akan timbulnya harapan baru tersebut berjalan ke arah desentralisasi, manajemen berbasis sekolah dan pemberdayaan sekolah serta masyarakat untuk memperngaruhi out put sekolah. Tanggung jawab sekolah dalam memasuki era globalisasi ini yaitu harus mempersiapkan siswa untuk menghadapi semua tantangan yang berubah sangat cepat dalam masyarakat kita. Kemampuan untuk bisa berbicara bahasa asing dan kemahiran komputer adalah dua kriteria yang biasa diminta untuk memasuki lapangan kerja.

Di sampig itu pendidikan memiliki keterkaitan erat dengan globalisasi. Pendidikan tidak mungkin menisbikan proses globalisasi yang akan mewujudkan masyarakat global ini. Dalam menuju era globalisasi Indonesia harus melakukan reformasi dalam proses pendidikan, dengan tekanan menciptakan sistem pendidikan yang lebih komprehensif dan fleksibel, sehingga para lulusan dapat berfungsi secara efektif dalam kehidupan masyarakat global demokratis. Untuk itu pendidikan harus dirancang sedemikian rupa yang memungkinkan para peserta didik dapat mengembangkan potensi yang dimiliki secara alami dan kreatif dalam suasana penuh kebebasan, kebersamaan dan tanggung jawab. (Dr. Zamroni, 2000 : 90 ).

Dengan adanya kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang pesat menyebabkan alternatif komunikasi on line menjadi sangat bervariasi. Jarak dan perbedaaan waktu bukan lagi merupakan hambatan untuk manyampaikan atau menerima berita yang paling baru sekalipun, bahkan langsung dari sumber berita tersebut. Demikian juga cepatnya perolehan data/informasi, gambar, suara dan yang lainnya.

Apa yang sudah dilakukan negara tetangga dapat digunakan sebagai contoh keberhasilan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang memberi dampak positif bagi negara yang sudah berhasil memanfaatkannya untuk peningkatan status sosial yang berkesinambungan. Malaysia misalnya, telah mulai berinvestasi untuk membanguan " Internet Super Coridor " dengan mengundang investor asing dan menyediakan infrastruktur yang baik untuk penggunaan TIK di bidang pendidikan, bisnis, pemerintahan dan lain-lain. Sementara itu Singapura sudah sangat siap dengan infrastruktur yang mendukung dan pemerintahnya sangat gencar menggunakan Internet untuk dapat memberikan peningkatan layanan kepada warganya, inisiatif ini dikenal sebagai "e-Government". Infrastruktur yang ada tersebut mengundang para pebisnis swasta untuk mengembangkan usaha berbasis Internet. Bahkan sekolah-sekolah mulai memberi kesempatan bagi siswa dari negara lain untuk mengikuti kurikulum yang ditawarkan secara jarak jauh atau dikenal dengan " e-Learning" atau "e-Eduction". (Info Komputer, Maret 2001 : 110)

Namun sampai saat ini perkembangan penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (Internet ) di Indonesia masih belum bergaung ke forum Internasional dan belum dapat dirasakan dampaknya dalam meningkatkan status sosial masyarakat, bangsa maupun mengurangi kesenjangan status sosial. Universitas terbuka sebenarnya sudah merupakan ide yang sangat bagus, tapi sampai sat ini belum juga merupakan pilihan yang digandrungi oleh para siswa lulusan SMU.
Kemudian mengapa baru segelintir orang saja yang memanfaatkan Internet ? Bukankah Internet sebagai sumber informasi yang sangat lengkap ? Benarkah masyarakat kita belum bisa menggunakan informasi untuk mensejahterakan dirinya? Adakah cara yang tepat untuk menjelaskan kepada mereka tentang Internet ? Yang pasti bila mereka yang sudah berlangganan Internet tapi kurang mendapatkan manfaat akan semakin lambat pertumbuhan pamakai Internet di negeri ini. Kebiasan kita untuk mengikuti jejak teman yang berhasil masih kental. Sehingga promosi dari mulut ke mulut masih di rasa sangat efektif. (Info Komputer, Agustus 1997 : 8 )

Persoalan lain adalah kita membutuhkan tenaga-tenaga terampil untuk menciptakan isi-isi Web yang menarik dan mendidik dalam bahasa Indonesia yang mudah dipahami. Bahasa Inggris masih menjadi penghalang bagi kebanyakan orang Indonesia yang akan mengakses Internet. Berdasarkan pengamatan Penulis selama surfing di Internet ternyata Web masih didominasi Web berbahasa Inggris dan kebanyakan berisi bidang ekonomi, bisnis, majalah, surat kabar dan entertainment. Di samping itu untuk mendorong pelajar dan mahasiswa agar lebih maju lagi dalam penguasaan komputer dibutuhkan tenaga-tenaga guru dan dosen yang lebih terampil lagi. Faktor lain adalah sarana telekomunikasi. Sulit dibayangkan Internet dapat maju di negeri ini tanpa dukungan kualitas telekomunikasi yang baik dan murah.

Oleh karena adanya kemajuan Iptek yang sangat cepat, sepertinya Internet pilhan yang cukuip baik sebagai media pendidikan. Kekayaan informasi yang sekarang tersedia di Internet telah lebih mencapai harapan. Dengan menggunakan Internet kita bisa mengakses sumber-sumber informasi tanpa batas yang sedang berkembang secara sangat cepat. Kita dapat berkomunikasi secara masing-masing atau secara massa yang dapat dilakukan di mana saja di seluruh dunia hanya dalam waktu beberapa detik saja. Kita dapat menyebarkan (publish) informasi yang dapat diakses dari mana saja di seluruh dunia dalam waktu singkat sekali. Kita dapat berkomunikasi secara real time lewat "chatting" melaui jaringan gratis "chat" yang sangat luas yaitu mIRC. (www.pendidikan.net, accesed 25 April 2002).

Dalam hal daya tarik komunikasi, Internet menawarkan kemampuan berkomunikasi secara elektronik (via e-mail dan chatting) yang relatif mudah dan murah selama 24 jam. Internet juga memberikan kemungkinan dan kemudahan untuk mencari dan mengakses berbagai macam informasi, mulai dari yang sangat positif (seperti untuk keperluan penelitian atau pendidikan ) sampai yang negatif (misalnya mengakses situs-situs pornografi). (Tjiptono dan Santoso, 2001 : 2).
Kemudian yang paling bermanfaat bagi pengguna Internet adalah akan mendapatkan berjuta-juta informasi mulai dari berita, bisnis, science, teknologi, pendidikan, hiburan dan lain-lain. Melalui Internet kita juga bisa mencari lowongan kerja dan mencari teman antar negara. Demikian juga dengan komunikasi, kita bisa menggunkan e-mail dan chatting. Untuk tingkat lebih tinggi kita bisa berkomunikasi dengan orang lain secara face to face meeting.